Suara.com - Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono meminta pemerintah untuk menyeret Hadi Pranoto dan Erdian Aji Prihartanto alias Anji ke ranah hukum karena mengklaim obat covid-19 sudah ditemukan.
Pandu berharap polisi segera mengungkap motif di balik penyebaran informasi yang dilakukan Anji dan Hadi.
"Harus dibawa ke ranah hukum, saya tidak tahu delik hukumnya. Sebaiknya diperiksa polisi motif menyebarkan informasi tersebut," kata Pandu saat dihubungi Suara.com, Senin (3/8/2020).
Di sisi lain, Pandu juga mengkritik pemerintah yang tidak tegas dalam mengelola informasi selama masa pandemi corona covid-19, bahkan misinformasi juga kerap dilakukan oleh pejabat negara.
"Kenapa setiap 'kebohongan' yang disampaikan influencers atau tokoh yang berwenang tidak pernah ditindak? Tidak mungkinlah sejak awal pandemi: "para menteri saja ngomong ngawur sampai terakhir promosikan kalung ajaib" dan seterusnya. Kalau sekarang ada yang ditindak, bisa berlaku surut, berani?," ucapnya.
Sebelumnya, dalam video yang diunggah akun Youtube Dunia MANJI, Jumat (31/7/2020), Hadi Pranoto yang mengaku sebagai pakar mikrobiologi, mengatakan telah berhasil menemukan obat virus Corona.
"Alhamdulillah sudah ribuan orang yang kita sembuhkan. Yang sudah terinfeksi maupun masih gejala, dan juga pencegahan, sudah kita berikan herbal Antibodi Covid-19 ini. Alhamdulillah semuanya sembuh dan sehat," katanya.
Anji mengatakan antibodi Covid-19 sudah terbukti ampuh, bahkan digunakan di Wisma Atlet Kemayoran.
"Nama Prof. Hadi Pranoto sulit sekali di cari di internet. Ada tapi sedikit sekali. Padahal sejak bulan Mei beliau sudah menemukan Antibodi Covid-19 ini," tulis Anji dalam keterangan video tersebut.
Baca Juga: Heboh Anji Wawancara Hadi Pranoto, 'Nasihat' Ariel Noah Ini Viral Lagi
Viralnya video ini menimbulkan reaksi dari sejumlah pakar, terutama pakar ilmu kesehatan.
Reaksi pun muncul dalam berbagai sanggahan, mulai dari profil Hadi Pranoto yang dinilai misterius hingga klaim seputar antibodi dan tes Covid-19.
Berita Terkait
-
Heboh Anji Wawancara Hadi Pranoto, 'Nasihat' Ariel Noah Ini Viral Lagi
-
Pakar soal Hadi Pranoto: Menteri Aja Bicara Kalung Anticorona, Gimana Coba?
-
Hadi Pranoto Klaim Obat Covid-19 Masuk Wisma Atlet, Ini Kata Dokter di Sana
-
Tompi Sentil Anji soal Obat COVID-19 Temuan Hadi Pranoto
-
Anji Sebut Warganet Juga kasih Panggung ke Hadi Pranoto
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Putusan MK Larang Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil, Yusril: Jadi Masukan Reformasi Polri
-
Prabowo Sudah Dengar Gerindra di Sejumlah Daerah Tolak Budi Arie Gabung, Suara Bakal Dipertimbangkan
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP
-
Bakal Rombak Sistem Rujukan BPJS, Menkes Budi Tak Mau Bertele-tele: Nanti Pasien Keburu Wafat
-
Aktivis Feminis Desak Negara Akui Femisida Sebagai Kejahatan Khusus dan Masuk UU
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja
-
Satu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi Bedah Plastik, Total 20 Siswa Masih Dirawat
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi