Suara.com - Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Lebanon, Hamzah Assuudy Lubis, menceritakan kondisi Lebanon beberapa menit pasca ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut pada Selasa (4/8/2020) pukul 18.02 waktu setempat.
Hamzah bercerita setelah ledakan melihat awan langsung berubah memerah tertutup asap tebal, kesaksian ini dia lihat sekitar pukul 18.30 waktu setempat hingga beberapa jam kemudian.
"Ketika ledakan kemarin itu langit itu sampai jam 11 atau jam 12 (malam) itu warna oranye kemerah-merahan," kata Hamzah, Rabu (5/8/2020).
Pada saat kejadian dia tengah berada di Sekretariat PPI di sebuah apartemen lantai 5 di daerah Barbir, Beirut atau hanya berjarak 4 kilometer dari lokasi ledakan.
Hamzah melaporkan terjadi sedikit kerusakan ringan di Sekretariat PPI, namun tidak ada korban jiwa dan juga tidak terdampak asap sisa ledakan.
"Alhamdulillah kita di sini tidak terlalu terasa asapnya, sempat ada isu juga asap dari amonium itu kan beracun, kita di sekretariat ini tidak terkena dampak ke kita," ucapnya.
Menurut catatan PPI ada 78 mahasiswa yang kuliah di Lebanon, namun 13 di antara sudah pulang ke tanah air karena libur musim panas, yang tinggal di Lebanon tinggal 65 orang tersebar di enam kampus: Daawa, Global, Tripoli, Jinan, Darul Fatwa Akkar, dan Darul Fatwa Beka.
Hamzah melaporkan ke-65 mahasiswa ini dalam kondisi aman dan sudah terpantau oleh PPI yang terus berkoordinasi dengan KBRI Beirut.
PPI juga sudah mendapatkan bantuan berupa makanan pokok seperti beras, minyak, telur dan sebagainya dari KBRI Beirut.
Baca Juga: Kesaksian Mahasiswa Indonesia Saat Ledakan Besar di Lebanon Terjadi
Dalam catatan KBRI Beirut, terdapat 1.447 WNI, 1.234 diantaranya adalah Kontingen Garuda dan 213 merupakan WNI sipil termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa.
KBRI Beirut juga telah mengeluarkan surat imbauan kepada seluruh WNI untuk tetap diam di tempat tinggal sampai kondisi aman menyusul penetapan kondisi darurat oleh pemerintah Lebanon.
WNI diminta berperan aktif melaporkan jika ada orang yang terancam keselamatan maupun terdampak oleh ledakan di lingkungannya kepada KBRI melalui nomor +961 5 924 676 (Telp) atau +961 70817 310 (Whatsapp).
Berita Terkait
-
Kesaksian Mahasiswa Indonesia Saat Ledakan Besar di Lebanon Terjadi
-
Uni Eropa Turunkan Tim Khusus Selidiki Ledakan Mematikan di Beirut Lebanon
-
Mengharukan, Seorang Perawat Selamatkan Tiga Bayi Saat Ledakan di Lebanon
-
Sering Dibuat Pupuk, Kok Bisa Amunium Nitrat Timbulkan Ledakan di Lebanon
-
Akibat Ledakan di Lebanon, Lebih dari 300 Ribu Orang Kini Menggelandang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan
-
Pramono Anung Targetkan Setiap Kelurahan di DKI Punya Sekolah Lansia: Ini Alasannya