Suara.com - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menggunakan analogi gas dan rem dalam penanganan Pandemi Virus Corona atau Covid-19 sekaligus pemulihan ekonomi.
Doni menjelaskan, ketika tingkat penularan di suatu wilayah di Jabar dinyatakan Satgas Covid-19 risiko rendah, maka wilayah itu bisa melakukan kegiatan ekonomi yang maksimal atau gas dengan protokol kesehatan.
Namun sebaliknya, ketika tingkat penularannya tinggi maka Pemprov Jabar harus menginjak rem dan melakukan penelusuran kasus kesehatan.
"Kalau daerahnya risikonya rendah, (maka) gasnya bisa ditekan. Tapi kalau seandainya tingkat ancamannya meningkat, remnya yang ditekan,” kata Doni dalam Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 di Gedung Negara Pakuwan, Bandung, Jabar pada Kamis (6/8/2020).
Menurut Doni, analogi ini penting dilakukan mengingat 20 persen pendapatan negara berasal dari sektor industri yang ada di Jawa Barat.
Doni yang juga menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta Pemprov Jabar meningkatkan jumlah dan kapasitas tenaga medis dan logistik laboratorium agar pelacakan atau tracing kasus corona makin masif.
“Sehingga para petugas medis kita bisa bekerja lebih baik dan mereka harus terjamin juga keselamatan dan keamanannya. Karena melakukan pemeriksaan spesimen di laboratorium memiliki risiko yang sangat besar,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Doni Monardo juga menyerahkan bantuan 2 juta lembar masker kepada Pemprov Jabar.
Penyerahan tersebut dilakukan secara simbolis oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil disaksikan oleh jajaran Pemprov Jabar dan Tim Satgas serta jajaran BNPB.
Baca Juga: Jakarta Pusat dan Barat Jadi Zona Risiko Paling Tinggi Penularan Corona
Selain masker, Satgas Penanganan Covid-19 juga menyerahkan bantuan lain berupa hazmat sebanyak 500 unit, kacamata goggles 500 buah, tisu disinfektan 1.260 pak dan hand sanitizer 100 ml sebanyak 360 botol.
Usai penyerahan bantuan tersebut, Doni Monardo dan Ridwan Kamil memberikan masker kepada para calon penumpang kereta api di Stasiun Kereta Api Bandung, sebagai bentuk implementasi dari "Gerakan Satu Juta Masker”.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting