Suara.com - Unjuk rasa yang berujung bentrok terjadi di jalanan kota Beirut, Lebanon pada Kamis (6/8). Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.
Menyadur BBC, puluhan demostran berkumpul di kawasan dekat parlemen, mengutuk kelalaian pemerintah sebagai penyebab tragedi ledakan besar di Beirut yang menewaskan hampir 150 orang dan melukai sedikitnya 5.000 orang.
Para pengunjuk rasa yang marah telah menyulut api, merusak toko-toko, dan melemparkan batu ke pasukan keamanan Lebanon, mengutip laporan The Guardian.
Pihak kepolisian lantas menembakkan gas air mata untuk meredam amukan massa dan membubarkan kerumunan. Beberapa demonstran dilaporkan terluka.
Sebelumnya, massa yang marah mendesak Presiden Prancis Emmanuel Macron yang saat itu melakukan kunjungan ke pelabuhan kota yang terdampak ledakan, untuk membantu membawa perubahan politik di Lebanon.
Macron menyambangi kawasan Gemmayze yang rusak akibat ledakan, dikeliling oleh ratusan orang yang menyerukan revolusi dan jatuhya rezim yang berkuasa.
"Saya jamin ini, bantuan tidak akan jatuh ke tangan koruptor," ujar Macron kepada kerumunan.
"Saya akan berbicara dengan semua kekuatan politik untuk meminta mereka membuat pakta baru. Saya di sini hari ini untu mengusulkan pakta politik baru kepada mereka," katanya.
Macron menambahkan Prancis akan membantu mengadakan konferensi internasional untuk memantik dan mengkoordinasi pendanaan guna menyediakan makanan, obat-obatan, dan perumahan bagi Lebanon.
Baca Juga: Gerak Cepat, Lebanon Buat Akun Instagram untuk Temukan Korban Ledakan
Lebih lanjut disebutkan, para pejabat di Lebanon mulai saling menyalahkan atas bahan adanya amonium nitrat yang ditinggalkan di dekat pemukiman selama enam tahun.
Bahan yang mudah meledak tersebut dilaporkan diambil dari sebuah kapal yang berlabuh di Beirut oada 2013 dan ditinggalkan oleh pemiliknya yang merupakan orang Rusia dan sebagian besar awak Ukraina.
Sejak bencana ledakan, dua pejabat Lebanon telah mengundurkan diri. Anggota parlemen Marwan Hamadeh mengundurkan diri pada Rabu (5/8), sementara duta besar Lebanon untuk Yordania City Tracy Chamoun mundur dari jabatan pada Kamis (7//8), mengutip laporan BBC.
Dalam pengunduran dirinya, Chamoun mengatakan musibah ledakan itu menunjukkan perlunya pergantian kepemimpinan di Lebanon.
Ledakan besar mengguncang Beirut pada Selasa (4/8) menghancurkan seluruh distrik di ibu kota. Puluhan orang masih belum ditemukan.
Kepala Keamanan Umum Lebanon, Abbas Ibrahim, pada Rabu (5/8) mengatakan ledakan bersumber dari bahan kimia mudah terbakar yang tersimpan di sebuah gedung.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik