Suara.com - Sekelompok pria telah ditangkap pemerintah Arab Saudi setelah diduga menyiksa penyu, spesies hewan yang dilindungi di negara tersebut.
Menyadur Gulfnews, Senin (10/8/2020), sekelompok pria ketahuan menyiksa penyu di pantai Gubernur Amlaj, Tabuk, di barat laut Arab Saudi.
Para pelaku ditangkap Pasukan Khusus untuk Keamanan Lingkungan Arab Saudi setelah potongan video penyiksaan itu beredar di media sosial.
Mayor Raed Al Maliki, juru bicara Pasukan Khusus untuk Keamanan Lingkungan memeringatkan masyarakat untuk bertanggung jawab terhadap kelangsungan alam.
Arab Saudi juga memiliki aturan tersendiri terkait kelautan. Mereka melarang kepemilikan, gangguan, dan mutilasi pada penyu.
Selain itu, Arab juga melarang penjualan, pemindahan, penganiayaan dan pelecehan dan perusakan baik sarang atau telur penyu.
Lima dari tujuh spesies penyu laut diketahui juga berkembang biak di perairan Arab Saudi.
Spesies hewan jenis reptil itu antara lain Penyu Hijau, Penyu Sisik, Penyu Tempayan, Penyu Olive Ridley, dan Penyu Belimbing.
Dari spesies tersebut, penyu hijau dan penyu sisik dianggap paling penting bagi upaya konservasi hewan berjangkang itu di perairan kerajaan.
Baca Juga: Jemaah Haji Terapkan Protokol Kesehatan saat Lontar Jumrah
Tiga spesies penyu lain juga ditemukan di Laut Merah dan Teluk Arab. Tetapi, mereka tidak berkembang biak di perairan kerajaan.
Selain Amlaj, beberapa pantai lain di perairan teritorial Kerajaan di Teluk Arab juga dianggap memiliki peran penting dalam melestarikan penyu.
Beberapa pantai tersebut diantaranya terletak di Kepulauan Teluk Arab Karan, Jana, dan Jurayd.
Pulau-pulau ini dianggap sebagai tempat bersarang utama bagi penyu hijau dan penyu sisik di bagian Teluk Arab.
Di Laut Merah, lokasi paling penting dari pantai bersarang ada di Ra's Baridi.
Lokasi tersebut merupakan tempat bertelur terpenting bagi penyu hijau di Laut Merah, Kawasan Lindung Kepulauan Farasan, dan pulau di Tepi Al Wajh.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...