Suara.com - Tim Epidemiologi Penanggulangan Covid-19 Kota Makassar mengklaim penyebaran Virus Corona di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) telah terkendali atau stagnan.
Bahkan, Virus Corona yang diketahui berasal dari Kota Wuhan, China tersebut sudah berhasil dikendalikan penyebarannya dengan jumlah kasus rata-rata yang dilaporkan sebanyak 60 per hari sejak awal Agustus 2020.
"Cukup terkendali, kita menahan lajunya. Iya, stagnan. Stabil diangka sekitar 60 kasus sejak awal Agustus lalu," kata Ketua Tim Epidemiologi Penanggulangan Covid-19 Makassar Ansariadi saat ditemui di Posko Gugus Tugas Covid-19 Makassar, Jalan Nikel Raya, Senin (10/8/2020).
Ansariadi menjelaskan, dari jumlah rata-rata 60 kasus per hari yang dilaporkan tersebut, sejatinya penyebaran Covid-19 di Kota Makassar sebetulnya sudah cukup terkendali.
"Ada penurunan ya sedikit, antara 40 sampai 60 kasus perhari yang berdasarkan omzetnya, bukan rilis harian. Jadi kadang-kadang 40 kasus dilaporkan. Besoknya ada 90, ini juga berasal dari kasus kemarin. Jadi kurang lebih rata-rata sekitar 60 sampai 70 kasus per hari," katanya.
Dalam penanganan penyebaran Covid-19 di Makassar ini, kata Ansariadi, pihaknya lebih mengedepankan pencegahan. Hal ini bertujuan untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
Pencegahan tersebut, dilakukan dengan cara mencari orang yang terpapar dan kepada siapa-siapa saja yang pernah kontak dengan orang yang terpapar Virus Corona tersebut.
"Lebih kepada pencegahannya. Itu pengobatan, terakhir. Jadi kalau ada yang positif, maka dia harus dicari dengan siapa dia pernah kontak."
"Kalau dia pernah kontak dengan 10 orang. Maka ini harus dicari semua, karena jangan sampai dia positif dan jadi penular lagi."
Baca Juga: 2 Staf Positif COVID-19, DPRD Makassar Akan Rapid Test Massal
Setelah ditemukan, lanjut Ansariadi, orang-orang tersebut kemudian dirapid test. Tujuannya untuk memastikan apakah orang itu terpapar virus atau tidak.
"Kalau dites positif, ya isolasi. Biar tidak berkeliaran supaya tinggal, artinya bisa terputus. Itu prinsipnya. Setelah ini harus ditambah dengan mitigasi, untuk penekanan tidak menggunakan obat dan social distancing menggunakan masker, jaga jarak kemudian didukung dengan edukasi yang bagus," jelasnya.
Meski telah terkendali, Ansariadi mengaku bahwa masih ada enam kecamatan di Kota Makassar yang masih tinggi penyebaran Covid-19.
Keenam kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Rappocini, Biringkanaya, Tamalate, Panakkukang, Manggala, dan Tamalanrea.
"Dibandingkan dengan beberapa daerah yang lain, tapi ini sangat dipengaruhi oleh jumlah penduduk. Ini jumlah kasus yang banyak kita dapatkan di sana," ujarnya.
Berdasarkan data posko induk gugus tugas Covid-19 Kota Makassar, pasien yang terkonfimasi aktif pada 9 Agustus 2020, sebanyak 1.842 orang dengan rincian kasus terkonfimasi dengan gejala (simptomatik) 332 orang dan kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik) 1.510 orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana