Suara.com - Insiden tawuran yang melibatkan remaja tanggung di laut, tepatnya pesisir Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara. Tak jarang aksi tersebut kerap merugikan sejumlah pihak.
Salah satu pihak yang kerap bergesekan dengan peristiwa tawuran itu adalah nelayan. Setiap bentrokan pecah, kapal-kapal nelayan kerap menjadi sasaran.
Mbah Amri, warga yang bermukim di sekitar lokasi mengatakan, kapal-kapal milik nelayan kerap mendapat timpukan batu. Imbasnya, kaca kapal yang menjadi sasaran penimpukan menjadi pecah.
"Kadang kapal punya nelayan kena batu. Ada yang pecah juga itu kaca kapal punya nelayan," ungkap Mbak Amri saat dijumpai di lokasi, Senin (10/8/2020).
Hal yang sama juga dituturkan, Black --nelayan yang bermukim di sekitar lokasi. Dia bertutur, biasanya tawuran pecah menjelang sore hari.
"Nah, anak-anak ini kalau tawuran menjelang sore," beber Black.
Black mengatakan, tawuran tersebut melibatkan dua kelompok remaja yang saling berseberangan. Remaja tanggung itu kerap melompat dari daratan di RW 01 dan daratan di RW 04 Kalibaru menuju ke laut.
"Ini ada dua kelompok, di laut sambil berenang," sambungnya.
Karena melaut menjelang sore, tak jarang Black bersinggungan dengan insiden tawuran. Batu-batu yang beterbangan kerap mendarat di kapal miliknya.
Baca Juga: Viral Nyebur ke Laut Bawa Pedang, Melongok Lokasi Tawuran di Cilincing
"Nah sambil berenang, biasanya mereka saling serang. Pakai benda tajam dan batu. Saya kan kalau melaut menjelang sore. Sering papasan jadinya," ungkap dia.
Suara.com mendatangi lokasi tawuran, tepat di dekat perahu milik para nelayan yang bersandar di pinggir laut. Untuk menuju tempat kejadian, harus masuk melalui Jalan Pelelangan Ikan Kali Baru, Gang Bakri, RW 04, Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara.
Tak hanya itu, ke lokasi juga harus melalui perahu-perahu yang terparkir agar bisa melihat lokasi kejadian secara jelas. Tiba di perahu terakhir, kami bisa dengan jelas melihat lokasi terjadi tawuran.
Sebelumnya, jagat dunia mayat sempat dihebohkan dengan video yang menayangkan aksi tawuran antarpemuda. Namun, lokasinya tak lazim yakni berada di air.
Video berdurasi 23 detik tersebut diunggah oleh akun twitter @PangestuAlfin Senin (10/8/2020).
Berita Terkait
-
Warga Mau Demo RDF Rorotan Lagi, Pramono Akui Bau Sampah Masih Keluar Saat Pengangkutan
-
Truk Tangki Terguling, Minyak Sayur Banjiri Jalan Raya Cakung-Cilincing dan Kali
-
Tewas Dicekik Kabel Charger HP, Detik-detik Skenario Keji ABG di Cilincing Pemerkosa Siswi SD
-
Terkuak Aksi Keji ABG di Cilincing Pemerkosa Siswi SD: Korban Tewas usai Dicekik Kabel Charger HP
-
Siswi SD di Cilincing Jakut Tewas usai Dirudapaksa ABG, Ibu Korban Mendadak Meninggal
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Pimpin Ziarah Nasional di TMPNU Kalibata, Prabowo: Jangan Sekali-sekali Lupakan Jasa Pahlawan
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru