Suara.com - Bakal calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan Andi Kaswadi Razak-Lutfi Halide dipastikan melawan kotak kosong di Pilkada Soppeng. Mereka calon dari PDI Perjuangan.
Kepastian itu diketahui setelah pasangan Kaswadi-Lutfi menerima rekomendasi dari PDIP yang memegang 5 kursi.
Selain itu, pasangan tersebut juga telah mengantongi restu dari partai Golkar dengan 12 kursi.
Sedangkan restu lainnya lagi, didapatkan dari partai Nasdem dengan 5 kursi, Gerindra 3 kursi, PPP dan PKB masing-masing 1 kursi.
Hanya tersisa Demokrat yang memiliki 3 kursi, yang belum menyerahkan dukungan kepada pasangan Kaswadi-Lutfi.
Jumlah 3 kursi tersebut tentu tidak bisa mengusung paslon lain untuk maju sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Soppeng.
Sebab, syarat untuk maju di Pilkada Soppeng 2020 minimal 6 kursi.
"Iya, sudah pasti kotak kosong. Sisa Demokrat yang belum menyerahkan dukungan," kata Andi Kaswadi di Kantor DPD PDIP Sulsel, Jalan Bawakaraeng, Kota Makassar, Rabu (12/8/2020).
Sementara, dukungan Demokrat juga sudah mengarah ke pasangan Andi Kaswadi Razak-Lutfi Halide. Sehingga, pasangan bakal calon tersebut berpeluang besar untuk memborong semua parpol di parlemen Soppeng.
Baca Juga: Sempat Tertunda 6 Bulan, Pilurdes di Bantul akan Digelar Usai Pilkada 2020
Andi Kaswadi mengaku merasa tidak masalah jika harus melawan kotak kosong. Ia pun optimis dapat memenangkan Pilkada Soppeng, meski syarat untuk menang yakni 50 plus 1 suara.
"Jangan samakan Soppeng dengan Makassar. Kita optimislah (menang)," jelas Kaswadi.
Senada dengan Kaswadi, Sekertaris DPD Gerindra Sulsel Darmawangsyah Muin menambahkan bahwa partainya sudah siap untuk mendukung paslon tersebut.
Ia pun berharap pasangan Kaswadi-Lutfi dapat melenggang sebagai pemenang di Pilkada Soppeng 2020 nantinya.
"Pasangan ini memborong hampir semua partai. Kami berharap tentu bisa menang. Dan seluruh kader Gerindra wajib memenangkannya," tutup Darmawangsyah.
Kontributor : Muhammad Aidil
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?