Suara.com - Amien Rais dikenal vokal terhadap pemerintah, seperti contohnya yang belum lama ini ia suarakan. Terkait hal tersebut, mari simak bersama profil Amien Rais lengkap dari pendidikan hingga karir politik.
Amien Rais: Tidak boleh seorang presiden terjebak pada mentalitas 'koncoisme'
Politikus senior ini menyuarakan keresahannya dengan mengkritik rezim pemerintahan Joko Widodo. Kali ini, mantan politisi PAN itu mengatakan Presiden Jokowi terjebak dalam mentalitas "koncoisme".
Amien juga menyebut bahwa Jokowi pilih kasih dalam menegakkan demokrasi, sehingga ada separuh suara rakyat yang dibungkam ketika menyatakan pendapatnya.
"Sebagai presiden seharusnya Jokowi berpikir, bekerja dan terus berusaha supaya tidak jadi pemimpin partisan: membela sekitar separuh anak bangsa dan menjauhi, bahkan kelihatan memusuhi sekitar separuh anak bangsa lainnya," kata politisi 76 tahun itu, dilansir Suara.com dari kanal YouTube Amine Rais Official, Kamis (13/8/2020).
Dalam pandangan Amien, praktik politik semacam itu bisa memecah belah bangsa Indonesia. Ia lantas menganggap bahwa Presiden Jokowi telah terjebak pada sebuah mentalitas yang tidak seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin negara.
"Tidak boleh seorang presiden terjebak pada mentalitas 'koncoisme'," tegas Amien.
Ia kemudian mencontohkan jika praktik mentalitas koncoisme itu tercermin dalam respons yang diberikan Jokowi kala menghadapi aksi massa pada 4 November 20016 lalu atau yang disebut dengan aksi 411.
"Tiga orang utusan mereka ingin bertemu dengan Jokowi. Tetapi ditunggu dari pagi sampai larut senja, Jokowi di hari itu seharian meninggalkan Istana. Alasannya, ada satu urusan teknis harus diselesaikan di bandara Soekarno-Hatta," kata mantan Ketua MPR itu.
Baca Juga: Pesan Amien Rais ke Jokowi: Presiden Jangan Terjebak Mental Koncoisme
Amien juga mengungkapkan bahwa dalam dua kali periode masa jabatan Presiden Jokowi, perkembangan politik nasional bukan semakin demokratis tetapi malahan kian jauh dari spirit demokrasi.
Ia juga menganggap bahwa pemerintah selalu mencurigai umat Islam yang bersikap kritis dan korektif terhadap rezim.
"Sampai sekarang penyakit politik bernama partisanship itu tetap menjadi pegangan rezim Jokowi dalam menghadapi umat Islam yang kritis terhadap kekuasaannya," Amien menambahkan.
Nah, kali ini kami akan membahas profil Amien Rais, mari disimak bersama!
- Profil Amien Rais
Prof. Dr. H. Muhammad Amien Rais, MA. merupakan seorang tokoh penting yang pada saat akhir era pemerintahan Presiden Soeharto sebagai salah satu orang yang menentang kebijakan-kebijakan Orde Baru. Setelah runtuhnya pemerintahan orde baru dan partai kembali dihidupkan lagi para era Presiden B.J. Habibie, Amien Rais mendeklarasikan Partai Amanat Nasional (PAN) dan ia menjabat sebagai Ketua Umum sampai tahun 2005.
Setelah Mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada periode 1999 – 2004. Jabatan ini ia pegang sejak ia dipilih menjadi MPR dari hasil pemilu pada bulan Oktober 1999. - Kehidupan Pribadi Amien Rais
Amien Rais lahir di Surakarta, 26 April 1994 dari ayah yang bernama Syuhud Rais dan ibu yang bernama Sudalmiyah. Amien Rais dibesarkan dalam keluarga aktivits Muhammadiyah yang mana kedua orangtuanya merupakan aktivis Muhammadiyah cabang Surakarta, Jawa Tengah. Amien Rais juga terlibat aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan dan juga menjabat sebagai ketua Ikatan Mahasiswa Muhammdiyah (IMM) dan Ketua Lembaga Dakwah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Yogyakarta.
Amien Rais menikah dengan Kusnasriyati Sri Rahayu dan dikaruniai lima orang anak, yaitu Ahmad Hanafi Rais, Hanum Salsabiela Rais, Ahmad Mumtaz Rais, Tasnim Fauzia, dan Ahmad Baihaqi. - Karier dan Pendidikan Amien Rais
Amien Rais merupakan lulusan Sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada tahun 1968 dan lulus Sarjana Muda di Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta pada tahun 1968. Setelah lulus sarjana, Amien Rais melanjutkan studi masternya dari University of Notre Dame, Indiana, Amerika Serikat dan selesai pada tahun 1974. Ia memperoleh Certificate on East-European Studies. Ia juga melanjutkan studi doktoralnya di Univesity of Chicago, Amerika Serikat dan selesai pada tahun 1984. Ia mendapatkan gelar sebagai doktor pada usia 37 tahun.
Sekembalinya ke tanah air, Amien Rais pun menjadi dosen sekaligus sebagai guru besar Ilmu Politik di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Ia mengajar mata kuliah Teori Politik Internasional, Sejarah dan Diplomasi di Timur Tengah, Teori-teori Sosialisme, hingga memegang mata kuliah Teori Revolusi dan Teori Politik di Program Pascasarjana UGM. Ia juga aktif dalam Muhammadiyah, ICMI, BPPT dan beberapa organisasi lainnya. - Karier Politik Amien Rais
Amien Rais terlibat langsung bersama mahasiswa yang kala itu menentang Orde Baru. Amien Rais berperan besar dalam Gerakan reformasi dan runtuhnya rezim Orde Baru. Setelah reformasi Amien Rais mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN) dan sekaligus menjabat sebagai Ketua Umum PAN yang pertama. Satu tahun kemudian, Amien Rais menjabat menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada periode 1999 – 2004.
Itulah profil Amien Rais.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat
Berita Terkait
-
Bloomberg New Economy Itu Apa? Jokowi Resmi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat
-
Jokowi Jadi Penasihat Bloomberg New Economy: Peran Baru usai Purnatugas
-
Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
-
Intip Riwayat Pendidikan 3 Menantu Jokowi, Siapa Paling Mentereng?
-
Benarkah IPK Gibran Cuma 2,3? Begini Perhitungannya Berdasarkan Sistem Pendidikan Internasional
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen