Suara.com - Polisi mengungkap ketiga pembunuh bayaran yang disewa oleh sekretaris pribadi berinisial SS untuk menghabisi nyawa bos roti asal Taiwan, Hsu Ming Hu (52) sempat berupaya menghilangkan jejak.
Mereka bahkan sempat kembali ke rumah Hsu Ming Hu seusai membunuh dan membuang jenazahnya ke Subang, Jawa Barat untuk memastikan tak ada jejak yang tertinggal.
Hal itu diketahui dari hasil rekonstruksi yang digelar Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya di rumah Hsu Ming Hu di Perumahan Carribean Deltamas, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (13/8/2020).
Dari hasil rekonstruksi diketahui bahwa tersangka R (buron) dan AF terlebih dahulu membersihkan bercak darah di lantai dekat toilet rumah Hsu Ming Hu sebelum membuang jenazahnya ke Subang.
Setelah itu, tersangka R dan tersangka S (buron) yang berperan menusuk korban hingga tewas itu lalu membuang jenazah Hsu Ming Hu ke Subang dengan menggunakan mobil Toyota Wish. Sedangkan tersangka AF pergi meninggalkan lokasi dengan menggunakan mobil Toyota Fortuner milik korban.
Kemudian, masih di hari yang sama tersangka AF dan R kembali ke rumah Hsu Ming Hu dengan menggunakan Toyota Fortuner. Mereka kembali kesana untuk memastikan lagi tak ada bercak darah yang tertinggal untuk menghilangkan jejak pembunuhan.
"Pelaku membersihkan darah di TKP menggunakan handuk kecil," kata Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Rulian Syauri di lokasi.
Dalam perkara ini, polisi masih memburu lima tersangka yang masih buron. Satu dari lima tersangka yang masih buron tersebut membawa pisau sangkur yang digunakan untuk menusuk korban hingga tewas.
"Adapun yang perlu didalami dalam kasus ini pada rekonstruksi ini bahwa senjata yang digunakan untuk membunuh korban ini berupa pisau jenis sangkur yang sampai saat ini masih dibawa oleh DPO," ujar Rulian.
Baca Juga: Berlagak Tanya Keran Air, Aksi 3 Pembunuh Bayaran Bantai Bos Roti di Toilet
Menurut Rulian, berdasar hasil rekonstruksi juga diketahui bahwa Hsu Ming Hu sempat melakukan perlawanan terhadap tiga pembunuh bayaran yang disewa oleh sekretaris pribadinya berinisial SS. Namun, Hsu Ming Hu akhirnya tewas usai ditusuk sebanyak lima kali.
"Jadi sebelum ditusuk di TKP ini di kamar mandi, ada perlawanan sedikit dari korban, cuman karena jumlah korban satu pelaku tiga dan pelaku juga bersenjata, jadi kalah jumlah dan tenaga," ungkapnya.
Sekretaris jadi Dalang
Polisi sebelumnya menangkap empat pelaku pembunuhan berencana terhadap Hsu Ming Hu. Keempat pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu berinisial SS, FI, AF, dan SY.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana merincikan peran masing-masing tersangka. Menurut Nana, tersangka SS merupakan sosok yang berperan sebagai penyuruh sekaligus yang membiayai aksi pembunuhan.
Kemudian, tersangka FI berperan sebagai sosok yang merekrut eksekutor dan perantara pembayaran. Kemudian, tersangka SY berperan mengintai korban. Sedangkan tersangka AF berperan memegangi korban saat ditusuk oleh eksekutor.
Berita Terkait
-
Ulasan Novel Oregades: Pilihan Pembunuh Bayaran, Bertarung atau Mati
-
Bukan Perampokan Biasa! Otoritas Peru Duga Staf KBRI Dieksekusi Pembunuh Bayaran
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Detik-detik Diplomat RI Zetro Leonardo Purba Tewas Ditembak Pembunuh Bayaran, Apa Motifnya?
-
Kisah Satu Keluarga di Makassar Tewas Dibantai Saat Laga Mike Tyson
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Cukai Minuman Manis Ditunda, Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kesehatan Anak?
-
Sekolah Kembali Normal, Gubernur DKI Pastikan Korban Kecelakaan Mobil MBG Ditangani Maksimal
-
Kerugian Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Ditanggung Asuransi, Pramono Pastikan Pasokan Pangan Aman
-
Tak Ambil Pusing Perpol Dianggap Kangkangi Putusan MK, Ini Kata Kapolri
-
Sengkarut Tanah Tol: Kisah Crazy Rich Palembang di Kursi Pesakitan
-
MIND ID Komitmen Perkuat Tata Kelola Bisnis Berintegritas dengan Berbagai Program Strategis
-
DPR Ajak Publik Kritisi Buku Sejarah Baru, Minta Pemerintah Terbuka untuk Ini...
-
Mengurai Perpol 10/2025 yang Dinilai Tabrak Aturan, Dwifungsi Polri Gaya Baru?
-
Bareskrim: Mayoritas Kayu Gelondongan Banjir Sumatra Diduga dari PT TBS
-
Tolak Bantuan Asing untuk Sumatra, Prabowo: Terima Kasih, Kami Mampu!