Suara.com - Sejak tahun 1961, Hari Pramuka di Indonesia diperingati setiap tanggal 14 Agustus. Tahun ini Pramuka Indonesia merayakan HUT-nya yang ke-59. Jika meniliik ke belakang, kepramukaan sendiri merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Dengan kata lain, sejarah Hari Pramuka di Indonesia tidak dapat terlepas dari perjalanan kemerdekaan bangsa ini. Berikut adalah sejarah Hari Pramuka di Indonesia serta arti di balik lambang dan seragamnya.
Berbicara tentang sejarah Pramuka di Indonesia, tidak akan terlepas dari sejarah internasional terbentuknya organisasi kepanduan. Gerakan pendidikan kepanduan pertama kali dikembangkan oleh Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Awalnya gerakan ini ditujukan untuk membina kaum muda Inggris yang terlibat dalam tindak kekerasan dan kriminal di tahun 1907. Pembinaan inilah yang kemudian berkembang menjadi gerakaan kepanduan.
Organisasi kepanduan di Indonesia dimulai pada tahun 1912 dengan dibentuknya cabang Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO). Namun, setelah Perang Dunia I organisasi ini kemudian berganti nama menjadi Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV).
Setelah itu, barulah muncul organisasi kepanduan yang diprakarsai S.P. Mangkunegara VII dengan nama Javaansche Padvinders Organisatie. Kemudian, ada pula organisasi kepanduan yang didirikan oleh Budi Utomo yang bernama Nationale Padvinderij. Kehadiran kedua organisasi ini kemudian diikuti dengan pembentukan organisasi-organisasi sejenis lainnya.
Bersatunya organisasi kepanduan di Indonesia mulai muncul dengan terbentuknya Persaudaraan Antara Pandu Indonesia pada tahun 1928. Namun, upaya untuk mempersatukan seluruh kegiatan kepanduan di Indonesia nampaknya baru membuahkan hasil ketika Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) menggelar Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem (PERKINDO) di tahun 1941.
Setelah tahun 1941, perjalanan eksistensi organisasi kepanduan di Indonesia pun mengalami masa-masa sulit. Hingga pada tahun 1961, Gerakan Pramuka resmi ditetapkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961. Dalam keputusan ini juga dijelaskan bahwa Gerakan Pramuka merupakan satu-satunya organisasi kepanduan yang bertugas menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia.
Pada 14 Agustus 1961, dilakukan pelantikan pengurus Gerakan Pramuka di Indonesia dan penganugrahan Panji-Panji Gerakan Pramuka kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengkubowono IX. Hal inilah yang membuat Hari Pramuka di Indonesia dirayakan setiap tanggal 14 Agustus.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Sejarah HUT RI 17 Agustus
Pramuka sendiri merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka. Kata ‘Pramuka’ merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang berarti rakyat muda yang suka berkarya. Istilah ini diprakarsai oleh Sri Sultan Hamengkubowono IX yang merupakan bapak Pramuka Indonesia. Saat mencetuskan istilah Pramuka, beliau terinspirasi dari kata Poromuko yang berarti pasukan terdepan dalam perang.
Lambang pramuka ialah bayangan tunas kelapa. Lambang ini diciptakan oleh Sunardjo Atmodipuro yang beranggapan bahwa seluruh bagian pohon kelapa memiliki manfaat. Dengan lambang ini, para anggota Pramuka diharapkan dapat memberi banyak manfaat bagi dirinya dan lingkungan sekitar.
Warna cokelat merupakan warna dominan dalam setiap unsur kepramukaan, termasuk seragam. Warna ini dipilih karena dianggap merupakan warna yang identik dengan medan perang. Oleh karena itu, pemilihan warna cokelat ini bertujuan untuk mengingatkan anggota Pramuka kepada semangat dan jasa para pahlawan Indonesia. Warna ini juga dianggap sebagai warna yang selaras dengan alam. Warna cokelat tua pada rok dan celana menggambarkan warna tanah di Indonesia. Sedangkan warna cokelat muda pada kemeja mencerminkan air yang mengalir di seluruh negeri.
Tag
Berita Terkait
-
143 RTLH Dipugar, 80 Titik Pantai Dibersihkan: Pramuka Jatim Jawab Gotong Royong Demi Lingkungan
-
UGM Balas Isu Ijazah Jokowi di Pasar Pramuka: Jawaban Wakil Rektor Menohok
-
Peringatan Hari Pramuka 2025, Pertamina Dukung Pendidikan Anak Indonesia Lewat SESAMA
-
Lebih dari Sekadar Berkemah: Kisah di Balik Kelahiran Gerakan Pramuka Indonesia
-
Alasan Hari Ini 14 Agustus Dinobatkan Jadi Hari Pramuka
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan