Suara.com - Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pariera menanggapi pernyataan Amien Rais yang menuding Presiden Joko Widodo otoriter. Tudingan Amien Rais dianggap salah, pasalnya kata Andreas hingga saat ini pendiri partai PAN itu masih bebas melontarkan kritik terhadap Jokowi.
"Kalau Jokowi praktikan sistem otoritarianisme, AR (Amien Rais) sudah lama hilang, tidak terdengar lagi suaranya. Buktinya Pak AR masih bisa mengkritik pemerintahan Jokowi, dan Jokowi tenang-tenang saja," kata Andreas kepada Suara.com, Senin (17/8/2020).
Andreas menilai Amien hanya sedang mencari perhatian publik lewat pernyataannya yang selalu kontroversial mengenai Jokowi.
"Mungkin Pak AR kesepian sehingga membuat statement-statement yang kontraversial agar diperhatikan publik," ujar Andreas.
Sebelumnya, Amien Rais mengkritik pemerintahan Jokowi. Amien menuding Jokowi sedang menjalankan praktik politik otoriter hingga menyamakannya dengan kisah Firaun.
Kritik tersebut disampaikan oleh tokoh PAN itu melalui video yang diunggah di kanal YouTube miliknya, Amien Rais Official.
"Sayang sekali, rezim otoriter rezim Jokowi bukan main lemahnya sehingga demokrasi kita sudah terengah-engah makin tak berdaya. Otoritarianisme Jokowi makin kuat dan pekat," kata Amien Rais seperti dikutip Suara.com, Minggu (16/8/2020).
Dalam video berjudul 'Otoriterisme Makin Pelat' itu, Amien mengatakan praktik otoriterisme tak hanya terjadi di Indonesia namun juga di beberapa negara lainnya.
"Indonesia di zaman Jokowi tidak sendirian dalam membanting demokrasi sehingga berubah esensi. Beberapa negara di Asia, Amerika Latin, dan Afrika menunjukkan kemiripan," ucap Amien.
Baca Juga: Manisnya Indrian Puspita, Gadis Aceh Pembawa Baki di Upacara Kemerdekaan RI
Amien menunjukkan data dari The Economist Intelligence Unit mengenai Indeks Demokrasi 2018. Dari 167 negara yang disurvei, ada enam negara yang menunjukkan otoriter.
Negara-negara tersebut antara lain Korea Utara, Suriah, Chad, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo dan Equatorial Guinea.
Menurut Amien, praktik otoriterisme yang dijalankan oleh Jokowi sama seperti negara-negara di atas. Awalnya mereka menjalankan praktik demokrasi, lalu seiring berjalannya waktu berubah menjadi otoriter.
"Di Indonesia otoriterisme jauh lebih parah. Pada kuartal pertama Jokowi jadi presiden, awalnya rakyat umumnya percaya akan ada perubahan signifikan bagi kehidupan rakyat. Namun harapan itu cepat kandas," ungkap Amien.
Jokowi dinilai mahir dalam memainkan politik pencitraan menarik hati rakyat. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga dituding gemar menebar janji-janji, namun sebagian besar tak pernah terwujud.
Amien juga menyinggung adanya para penjilat di sekeliling Jokowi. Hal itu mengingatkannya pada kisah Firaun saat melawan Nabi Musa AS.
Berita Terkait
-
Sedang Gempar, Amien Rais Kritik Jokowi dan Luhut soal 'Proyek Busuk Whoosh'
-
Amien Rais 'Ngamuk', Tuding Jokowi-Luhut-Sri Mulyani Perusak Indonesia dan Layak Dihukum Mati!
-
Geger Proyek 'Busuk' Whoosh, Amien Rais Semprot Jokowi dan Luhut: Aneh Sekali
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam
-
Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka