Suara.com - Uang pecahan Rp 75000 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia begitu menarik perhatian masyarakat, sampai-sampai warganet berlomba mencari kejanggalan yang sering menjadi isu konspirasi termasuk tudingan tentang logo palu arit hingga penyusupan adat China.
Seorang pemilik akun Twitter @uttha dengan iseng menggelar lomba virtual di Twitter untuk mencari simbol-simbol yang berpotensi digunakan sebagai isu konspirasi.
"Lomba mencari palu arit dan salib tersembunyi #HUTRI75," ajak dia lewat Twitter pada (16/8/2020).
Mengejutkan, ternyata ada juga warganet yang menemukan simbol-simbol tersebut meski terkesan dibuat-buat.
Akun @teguhsano menemukan sebuah simbol yang di anggap mirip dengan logo palu arit yang terletak di sebegal gambar Mohammad Hatta.
Di sisi lain pecahan uang Rp 75000 itu, akun tersebut juga membubuhkan sebuah tanda yang menunjukkan simbol salib di sebelah nomor seri.
Tak hanya salib dan logo palu arit, seorang warganet lain juga iseng mengklaim bahwa nomor seri yang tercantum dalam gambar uang pecahan Rp 75000 yaitu DAJ615990 yang terbaca sebagai dajjal.
Tudingan pakaian adat China
Seorang warganet menilai bahwa desain dalam uang pecahan Rp 75000 yang baru saja dirils Bank Indonesia memuat pakaian adat dari China.
Baca Juga: Fakta Baju Adat Suku Tidung di Uang Baru Rp 75.000 yang Dituding dari China
"Itu mah jelas adat China.. selama ane belajar di sekolah sampai sekarang, baru tahu ada baju adat kayak bangsa China. #PantasNGOTOT bikin uang 75 ribuan," tulis akun @SalimBo77555895.
Analisis itu seketika langsung menuai cibiran publik yang geram karena sebenarnya gambar tersebut adalah pakaian tradisional dari berbagai daerah di Nusantara.
Penjelasan Bank Indonesia
Bank Indonesia (BI) menegaskan tak ada baju adat asing dalam uang kertas khusus pecahan Rp 75.000.
Menurut Kepala Departemen Pengelolaan Uang Marlison Hakim, baju adat yang diklaim dari China itu merupakan baju adat salah satu suku di Kalimantan Utara.
"Itu adalah baju adat dari Kalimantan Utara, adat suku Tidung ya Kalimantan Utara. Bukan dari China, ini asli daerah Indonesia," ujar Marlison dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (18/8/2020).
Berita Terkait
-
Fakta Baju Adat Suku Tidung di Uang Baru Rp 75.000 yang Dituding dari China
-
Viral Gambar Baju Adat China di Uang Rp 75.000, Ini Kata Bank Indonesia
-
Jangan Tertipu! Ini Ciri-Ciri Uang Baru Rp 75 Ribu yang Asli
-
Penukaran Uang Baru Pecahan Rp75.000
-
Apa Saja Makna Uang Baru Rp 75 Ribu? Ini Penjelasannya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja