Suara.com - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mengakui ketimpangan tes corona yang dilakukan belum merata, sehingga terkesan hanya DKI Jakarta yang memiliki kasus terbanyak.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan dari 320 laboratorium yang ada di Indonesia, puluhan di antaranya berada di Jakarta.
"Kami perlu sampaikan memang kapasitas laboratorium yang ada di DKI Jakarta cukup tinggi jumlahnya, cukup banyak puluhan, dan mereka mampu melakukan tesnya sampai dengan lebih dari 40 ribu seminggu. Padahal standarnya 10 per minggu per jumlah penduduk yang ada di Jakarta," kata Wiku dalam jumpa pers dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (18/8/2020).
Wiku menyebut solusi atas permasalahan ini adalah perlu peningkatan kapasitas pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium selain Jakarta.
"Tentunya ini terkait juga dengan jumlah lab, jumlah SDM yang ada, dan kami mendorong terus kepada seluruh daerah yang di Indonesia untuk bisa meningkatkan kemampuan tesnya di laboratorium yang ada di masing-masing daerah," ucapnya.
Dia juga menyarankan bagi pemerintah daerah yang laboratoriumnya belum memiliki kapasitas pemeriksaan tinggi agar berkolaborasi dengan laboratorium daerah sekitar.
"Harapannya kapasitasnya bisa meningkat secara kolektif sehingga performa indonesia secara nasional juga akan bisa ditingkatkan," pungkas Wiku.
Sebagai informasi, Indonesia hingga saat ini sudah melakukan pemeriksaan 1.915.039 spesimen dari 1.081.354 orang (1 orang bisa lebih dari sekali swab) sejak kasus pertama covid-19.
Spesimen ini diperiksa dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 158 lab, Tes Cepat Molekuler (TCM) di 138 lab dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 24 lab.
Baca Juga: Dokter Paru Ungkap Daftar Obat Untuk Pasien Covid-19 di Indonesia
Rata-rata spesimen yang diperiksa secara nasional hanya sebanyak 4.005 orang per satu juta penduduk, jumlah ini sangat jauh dari rata-rata tes yang dilakukan Jakarta sudah mencapai 48.342 per satu juta penduduk.
Berita Terkait
-
85 Usaha Hiburan Malam Bandung Minta Dibuka, Tapi Belum Boleh
-
Dokter Paru Ungkap Daftar Obat Untuk Pasien Covid-19 di Indonesia
-
Dirut Pasar Jaya Arief Nasruddin Positif Covid-19, Wagub DKI Membenarkan
-
Tes Swab Berturut-turut, Taufik Basari Klaim Sudah Sembuh dari Corona
-
Dirut Pasar Jaya Arief Nasruddin Positif Virus Corona?
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Efek Ammar Zoni: DPR Siap-siap Bentuk Panja Khusus Bongkar Borok Lapas
-
Presiden Prabowo Bolehkan WNA Pimpin BUMN, KPK: Wajib Setor LHKPN!
-
Pramono Anung Bakal 'Sulap' Sumber Waras Jadi RS Kelas A yang Ikonik Setelah 10 Tahun Mangkrak
-
Kontak Senjata di Intan Jaya Pecah! 14 OPM Tewas Ditembak TNI dalam Operasi Pembebasan Sandera
-
MUI Resmikan Fatwa Syariah Penyaluran Zakat dan Infak melalui Skema Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
Jakarta Dilanda Panas Ekstrem, Ini Instruksi Pramono kepada Jajarannya
-
Mahfud MD 'Spill' Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Budi Prasetyo: Silakan Laporkan ke KPK
-
Kupang Diguncang Kasus Prostitusi Online Anak, Menteri PPPA Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Ahli Gizi Soroti Makan Bergizi Gratis: SPPG Polri Bisa Jadi Role Model Nasional
-
Trauma Kasus Lama? Gubernur Pramono Minta KPK Kawal Proyek Pembangunan RS Sumber Waras