Suara.com - Setiap orangtua ingin agar anaknya pandai, mampu mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan lancar, dan kelak bisa mencapai cita-cita yang diharapkannya.
Untuk bisa mencapai hal tersebut, anak sebaiknya memulai pendidikannya dari level paling awal, yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pendidikan ini akan menjadi landasan bagi si Kecil dalam membangun kemampuan dasar yang diperlukan untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Saat ini, masih banyak orangtua yang belum memahami bahwa mendaftarkan anak di PAUD bukan sesuatu yang penting dan urgent untuk dilakukan.
Menurut Programme for International Student Assessment (PISA), ketika anak menginjakan kaki pertamanya di dunia pendidikan lewat PAUD, maka anak dapat bertumbuh kembang secara holistik dan siap untuk bersekolah. Dampak jangka panjang bagi anak yang mengikuti pendidikan anak usia dini atau PAUD, nilainya lebih tinggi 57 poin, yaitu di atas rata-rata internasional yang 42 poin .
PISA sendiri merupakan sistem ujian yang diinisasi oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD).
Penelitian terkait anak yang sekolah di PAUD tak berhenti sampai di sini. Menurut Center on the Developing Child, Harvard University, sekolah di PAUD merupakan kesempatan yang tak kembali.
Pada masa usia dini, perkembangan otak berada di rentang yang paling pesat, dimana jutaan koneksi saraf terbentuk. Momen ini disebut sebagai periode emas. Selepas periode emas, pembentukan koneksi saraf menurun untuk membentuk sirkuit otak yang efisien.
Pada 2017, Bank Dunia juga mengeluarkan hasil surveinya terkait anak yang belajar di PAUD. Menurut Bank Dunia, anak dari keluarga kurang mampu yang masuk PAUD memiliki peningkatan capaian perkembangan kognitif, bahasa dan emosional yang lebih tinggi daripada anak yang berasal dari dari keluarga mampu yang pernah berpartisipasi di PAUD.
Begini Cara Belajar di PAUD
Untuk menunjang pembelajaran di PAUD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyediakan berbagai bahan dalam bentuk
ragam paket belajar, agar anak dapat mencapai capaian perkembangan yang dituju selama 1 semester.
Baca Juga: Kemendikbud Sosialisasikan Pelaksanaan Belajar Dari Rumah
Kegiatan yang dilakukan dapat berupa:
- Melibatkan anak dalam kegiatan sehari-hari, dimana orangtua dapat mengajak anak melakukan kegiatan sehari-hari. Selain itu diberikan juga panduan komunikasi terbuka untuk memfasilitasi proses belajar yang terjadi untuk mengasah aspek kognitif, motorik, bahasa, sosio-emosional, dan kecakapan hidup.
- Aktivitas mandiri/bersama melalui sumber belajar yang tersedia dalam bentuk daring, luring (TV dan radio) serta cetak,sesuai dengan kondisi dan pilihan keluarga
- Lembar pemantauan berupa evaluasi, yang dilakukan bukan untuk menilai anak, tapi sebagai alat bantu bagi guru dan orangtua/keluarga untuk mengetahui learning progression yang perlu dilalui.
Selain itu tersedia juga, paket ;
- Daring (melalui tatap muka virtual dan learning management system),
- Kombinasi (luring + kunjungan rumah jika memungkinkan)
- Distribusi (Cetak + kunjungan rumah jika memungkinkan)
Nah, untuk menunjang orangtua gara bisa mendampingi anak dalam kegiatan balajar mengajar, Kemendikbud menyiapkan sumber dan paket belajar bagi guru dan orangtua juga.
Modul pembelajaran ini dapat diunduh secara gratis di bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id. Pilih menu "Aplikasi Daring & Televisi untuk Pembelajaran", lalu pilih "Buku Saku PAUD", dan Anda akan dibawa ke laman google drive yang berisikan bahan ajar untuk anak.
Tag
Berita Terkait
-
Kapan Daftarkan Anak ke PAUD di Tengah Pandemi? Ini Kata Kemendikbud
-
Menggapai Cita-cita dengan Membaca
-
Kemendikbud: Siswa Sekarang Lebih Butuh Internet, Bukan Jembatan ke Sekolah
-
Mendikbud ke Anak Indonesia : Merdeka adalah Kesempatan Mimpi tanpa Cemas
-
IPB Teratas, Ini Daftar 15 Perguruan Tinggi Golongan Klaster I di Indonesia
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah