Suara.com - Seorang pria di Malaysia tembak mati seekor kucing karena tidak terima serambinya dibuat tempat tidur oleh hewan tersebut.
Asosiasi Hewan Malaysia membagikan kisah tragis tersebut di halaman Facebook mereka yang menampilkan seekor kucing peliharaan ditembak mati menggunakan senapan angin oleh tetangga pemiliknya di Kota Bharu, Kelantan.
"Dia membenci kucing yang dipelihara oleh tetangganya karena mereka sering melewati dan beristirahat di halaman rumahnya. Seorang pria Melayu berusia 70 tahun menembak salah satu kucing sampai mati dengan senapan angin." tulis asosiasi tersebut dikutip dari World Of Buzz, Jumat (21/8/2020).
Insiden tersebut bukan yang pertama kali terjadi. "Ini bukan laporan pertama tentang kucing yang terbunuh dengan senapan angin seperti sebelumnya, telah terjadi serangkaian pembunuhan hewan dengan senapan angin," ungkap asosiasi tersebut.
"Penembakan kucing di Kampung Pintu Geng, Kota Bharu, Kelantan sudah dua kali dilaporkan. Itu melibatkan kucing yang ditembak mati dan satu lagi dengan luka parah di kepala," tambah mereka.
Pemilik kucing berhasil mengidentifikasi si pembunuh sebagai pensiunan warga senior yang tinggal di sebelahnya.
"Senapan angin dianggap senjata yang dikategorikan berbahaya dan dapat membunuh manusia, terutama anak-anak, jika disalahgunakan. Belum lagi, dia menggunakannya dengan sengaja membunuh hewan," jelas mereka.
Asosiasi Hewan Malaysia sekarang menunggu pemilik kucing untuk mengajukan laporan resmi kepada pihak berwenang sehingga pembunuh dapat dituntut atas tindakan kejamnya.
Menurut laporan World Of Buzz, ada cara unik orang malaysia untuk mengusir kucing jika mereka tidak menginginkannya masuk.
Baca Juga: Kucing Peliharaan Model Ini Punya Gaya Hidup Mewah, per Bulan Habis 7 Juta
Banyak orang Malaysia yang menggunakan botol berisi air (air biasa atau air berwarna) dan ditempatkan di sekitar rumah untuk mencegah kucing masuk.
Menurut Cat Faeries, air di dalam botol akan berkilau di bawah sinar matahari. Kilauan tersebut adalah sesuatu yang tidak ada di alam dan kucing tidak akan mengerti atau menyukainya, dan mereka akan segera pergi.
Insiden pembunuhan kucing juga bukan pertama kali terjadi di negara tetangga Indonesia itu. Sebelumnya ada seekor anak kucing yang tega dibakar hidup-hidup.
Asosiasi pencinta hewan Malaysia menawarkan hadiah 10.000 ringgit atau sekitar Rp 34,9 juta bagi siapa saja yang mau memberikan informasi penting tentang insiden pembakaran anak kucing.
Kemudian pada awal Juli, seorang pria tega membunuh tiga kucing sekaligus dengan cara dimasukkan ke dalam mesin cuci di sebuah laundry di Desa Aman Puri, Kepong, Malaysia.
Asosiasi Hewan Malaysia mengatakan ini adalah insiden kedua pembunuhan kucing menggunakan mesin cuci, kasus pertama terjadi pada September 2018 yang melibatkan tiga pelaku.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta