Suara.com - Pemanfaatan sosok buzzer ternyata juga dilakukan pemerintah dalam menyosialisasi beragam kebijakannya di media sosial (medsos).
Menurut pengamat media sosial Eddy Yansen, buzzer dapat membantu pemerintah mempromosikan segala kebijakannya melalui akun media sosial yang digunakan masyarakat.
Eddy mengatakan, buzzer menjadi 'media massa baru' di era digital. Sehingga, ia menganggap wajar apabila pemerintah juga menggandeng buzzer dalam mempromosikan program atau kebijakannya.
"Menurut saya wajar dalam guna sosialisasi kebijakan untuk menjangkau orang sebanyak-banyaknya, dengan memanfaatkan semua media yang dikonsumsi masyarakat," kata Eddy saat dihubungi, Jumat (21/8/2020).
Pemanfaatan kehadiran buzzer, menurutnya tidak bisa diartikan kalau pemerintah belum lihai dalam menyosialisasikan kebijakannya.
Justru pemerintah melihat celah positif disaat buzzer bisa memasarkan melalui akun media sosial dengan gayanya yang menyedot perhatian masyarakat.
"Dalam hal ini berarti sebagai memanfaatkan media mereka beserta jasa ide-ide kreatif mereka dalam mengkomunikasikan ke pengikut mereka atau penonton mereka dengan bahasa, gaya komunikasi yang khas milik masing-masing buzzer," katanya.
Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan data anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk pengadaan program dan jasa melalui aktivitas digital termasuk bagi influencer.
Setidaknya pemerintah telah mengeluarkan Rp 19,2 triliun untuk sosialisasi program-programnya.
Baca Juga: Influencer Diguyur Miliaran Rupiah, PKS: Pemerintah Cuma Pentingkan Citra
Peneliti ICW Egi Primayogha menerangkan pihaknya telah mengumpulkan data pengadaan program dan jasa di 34 kementerian, lembaga, kejaksaan dan Polri dari 14 hingga 18 Agustus 2020 melalui situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Adapun kata kunci yang dipilih yakni seperti media sosial/social media, influencer, key opinion leader, komunikasi, dan Youtube.
"Jika ditelusuri berdasarkan kata kunci, aktivitas digital banyak dilakukan melalui media sosial," kata Egi dalam diskusi ICW bertajuk "Aktivitas Digital Pemerintah: Berapa Miliar Anggaran Influencer?", Kamis (20/8/2020).
Total anggaran belanja pemerintah pusat untuk aktivitas digitalnya mencapai Rp 1,29 triliun. Angkanya pun berbeda dan cenderung besar seiring waktu berjalan.
- Anggaran 2014 : Rp 609 juta
- Anggaran 2015 : Rp 5,3 miliar
- Anggaran 2016 : Rp 606 juta
- Anggaran 2017 : Rp 535,9 miliar
- Anggaran 2018 : Rp 247,6 miliar
- Anggaran 2019 : Rp 183,6 miliar
- Anggaran 2020 : Rp 322,3 miliar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
-
BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
-
PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik