Suara.com - Hashem Abedi, adik laki-laki dari pelaku pengeboman Manchester Arena Salman Abedi, dijatuhi hukuman 55 tahun penjara karena keterlibatannya dalam serangan di konser Ariana Grande yang menewaskan 22 orang pada Mei 2017.
Menyadur CNN pada Jumat (21/8/2020), Hashem Abedi dihukum pada bulan Maret di Old Bailey di London atas 22 tuduhan pembunuhan, satu percobaan pembunuhan, dan satu persekongkolan pengeboman.
Dalam pidatonya, Hakim Jonathan Baker mengatakan dia puas bahwa "terdakwa dan saudaranya sama-sama bersalah atas kematian dan luka-luka yang disebabkan oleh ledakan itu."
Salman Abedi (22), tewas dalam ledakan itu bersama 22 korban dan lebih dari 260 lainnya terluka, beberapa sangat serius, kata Baker.
"Terdakwa telah dinyatakan bersalah atas 22 dakwaan pembunuhan, hanya ada satu hukuman yang dapat dijatuhkan kepadanya untuk pelanggaran ini dan itu adalah hukuman penjara seumur hidup," kata Baker.
Tetapi karena terdakwa berusia 20 tahun pada saat melakukan kejahatan, dia terlalu muda untuk dijatuhi hukuman seumur hidup dan akibatnya dijatuhi hukuman minimal 55 tahun di tahanan, jelas Baker dalam putusannya.
"Terdakwa harus memahami dengan jelas masa hukuman minimum yang harus dia jalani adalah 55 tahun. Dia mungkin tidak akan pernah dibebaskan," kata Baker.
Meskipun saudara laki-lakinya yang meledakkan alat itu, Baker mengatakan bahwa Hashem Abedi, sekarang berusia 23 tahun, ikut andil tidak hanya dalam perencanaan namun juga berpartisipasi dalam persiapannya.
Menurut putusan, Abedi membantu sang kakak mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menyiapkan bom. Abedi juga ditemukan membantu saudaranya dalam pembuatan perangkat tersebut, kata Baker.
Baca Juga: Beradegan Seks dengan Binatang, Wanita dan Perekam Ditangkap
"Hal ini terlihat dari materi elektronik yang dikumpulkan dengan cermat selama penyelidikan polisi bahwa terdakwa dan saudara laki-lakinya secara integral terlibat dalam pembelian, yang terakhir menggunakan alamat email bedab7jeanna@email.com yang artinya, 'Kami datang untuk menyembelih'," kata Baker.
Baker mengatakan mereka memilih konser Ariana Grande sebagai target karena akan dengan mudah membunuh atau melukai pengunjung yang datang karena usia mereka yang masih muda.
"Ini adalah kejahatan yang mengerikan: skalanya besar, niatnya mematikan dan konsekuensinya mengerikan." jelas Baker.
Saat hukuman dijatuhkan, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberikan penghormatan kepada para korban dari apa yang ia sebut "tindakan kekerasan yang mengerikan dan pengecut".
"Mereka yang diambil dari kami tidak akan pernah dilupakan, begitu pula semangat orang-orang Manchester yang berkumpul untuk mengirim pesan yang jelas ke seluruh dunia bahwa teroris tidak akan pernah menang," tulis Boris di akun Twitternya.
"Pikiran saya tetap pada para korban, teman serta keluarga korban, yang telah menunjukkan keberanian dan martabat yang luar biasa." ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar