Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono berharap tokoh-tokoh Koalisi Aksi Masyarakat Indonesia berani bersikap jujur membantu pemerintah, seperti Prabowo Subianto yang berani memberikan kesaksian bahwa keputusan-keputusan yang diambil Presiden Joko Widodo selalu didasarkan pada kepentingan rakyat miskin.
"Syahadat” atau persaksian Prabowo soal profil Jokowi yang bagus “saya bersaksi keputusan @jokowi selalu berdasarkan keselamatan rakyat miskin dan lemah." Tokoh-tokoh KAMI harus berani jujur kayak @prabowo dong. membantu pemerintah dengan tulus ikhlas @eko_kuntadhi @budimandjatmiko," kata Arief Poyuono melalui akun Twitter @bumnbersatu yang dikutip Suara.com.
Koalisi aksi merupakan kelompok yang digagas sejumlah tokoh, di antaranya Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, dan Rachmawati Soekarnoputri.
Kesaksian Prabowo tentang Jokowi disampaikan enam bulan setelah bergabung dengan pemerintah sebagai menteri pertahanan.
Arief Poyuono berharap inisiator-inisiator koalisi aksi meniru sikap Prabowo -- walaupun pernah bertarung dengan Jokowi di pemilu presiden dan kalah, dia tetap bersedia membantu pemerintahan Jokowi dengan menjadi menteri pertahanan.
"Supaya jangan lupa ingatan lagi. Kalau sekarang @prabowo sudah sadar @jokowi itu pemimpin rakyat Indonesia sejati yang sudah digariskan Yang Maha Kuasa, dan bisa ditiru sama kawan-kawan KAMI. Move on dong," kata Arief Poyuono.
Arief Poyuono mengatakan KAMI harus menjadikan kesadaran bernegara yang ditunjukkan Prabowo Subianto untuk ikut bersama-sama membantu pemerintahan Jokowi dalam mengatasi pandemi Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian.
"Jangan malah bikin rakyat pada bingung, wong bansos ngalir UKM dibantu kok dibilang @jokowi
nggak peduli rakyat," kata Arief Poyuono.
Pendapat publik terbelah dalam memandang deklarasi KAMI. Dalam deklarasi, koalisi menekankan kemunculan mereka didasari semangat untuk menyelamatkan Indonesia.
Baca Juga: Megawati Minta Calon Kepala Daerah dari PDIP Tiru Jokowi
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain berada di pihak koalisi aksi. Tampaknya dia menyesalkan beredarnya narasi negatif terhadap gerakan koalisi yang dideklarasikan di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, itu.
Narasi negatif yang muncul, di antaranya menyebutkan tokoh-tokoh yang mendukung koalisi aksi berasal dari barisan sakit hati di pemilu presiden yang lalu karena calon presiden yang didukung -- Prabowo Subianto -- dikalahkan Joko Widodo.
"Kalau tidak senang dengan KAMI kemudian membuat gerakan KAMU atau KITA dan lain-lain silakan saja. Tapi menfitnah dengan mengatakan KAMI itu barisan sakit hati, barisan kalah pilpres dan lain-lain adalah menunjukkan kepicikan dan ketakutan terguling. Pihak yang kalah kan sudah gabung ke sonooo...! Heehhh..." kata Tengku dalam Twitter yang dikutip Suara.com, hari ini.
Tengku dalam pernyataan yang diutarakan di timeline Twitter menandaskan bahwa deklarasi KAMI dan gerakan KAMI dalam koridor konstitusi. Negara menjamin semua hak KAMI, katanya.
"Justru para pihak yang kemudian bagaikan "kebakaran bulu kumis" itu yang mengherankan. Sadarlah. Kalian itu hidup di NKRI bukan di Korea Utara atau China yang komunis... Gitu aja repot..." kata Tengku.
Berita Terkait
-
Babak Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Polisi Gelar Perkara Khusus, Nasib Roy Suryo Cs Ditentukan
-
Presiden Prabowo Akan Bangun Dewan Nasional Baru Usai Bertemu Ratu Maxima
-
Survei Terbaru Populi Center Sebut 81,7 Persen Publik Yakin Prabowo-Gibran Bawa Indonesia Lebih Baik
-
Isu Ijazah Jokowi Mengemuka, Yuddy Chrisnandi: SE 2015 Tidak Pernah Diterbitkan untuk Itu
-
Dokter Tifa Jawab Isu RRT Retak Usai Jadi Tersangka: Kami Tetap Solid, Ini Cuma Strategi!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Viral Bocah SD PP Naik KRL Tangerang-Jakarta Demi Sekolah, Rano Karno: Kamu Hebat Nak!
-
Babak Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Polisi Gelar Perkara Khusus, Nasib Roy Suryo Cs Ditentukan
-
Jelang Nataru, Polda Metro Jaya Siagakan 1.500 Satpam dan Satkamling
-
Krisis Komunikasi Kasus Arya Daru: Ketika Bahasa Teknis Polisi Gagal Menjawab Keingintahuan Keluarga
-
Pakar UGM: Drama Tumbler Viral Jadi Cerminan Lemahnya Prosedur Layanan Publik
-
Momen Mensos Santap Menu MBG Langsung dari Dapurnya, Begini Reaksinya
-
KPK Soal Pembebasan Ira Puspadewi Cs: Secepatnya Ya
-
Belum Terima BLTS? PT Pos Indonesia Pastikan Surat Pemberitahuan Masih Terus Didistribusikan
-
Survei Tingkat Kepercayaan ke Lembaga Negara: BGN Masuk Tiga Besar, DPR-Parpol di Posisi Buncit
-
Darurat Banjir-Longsor Sumut, Bobby Nasution Fokus Evakuasi dan Buka Akses Jalur Logistik yang Putus