Suara.com - Kapten Departemen Kepolisian New York (NYPD), Sharon Carolyn Balli, menuntut lembaganya sendiri sebesar 5 juta dolar AS atau sekitar Rp 72,8 miliar atas dugaan pelecehan seksual.
Menyadur New York Post, Sabtu (22/8/2020), Balli merupakan polisi wanita (polwan) pertama yang berhasil menjabat sebagai kapten di AS. Sebelumnya, dia merupakan tentara angkatan darat.
Perempuan berdarah India-Guyana itu menuntut NYPD lantaran mengklaim telah dilecehkan secara seksual oleh anggota polisi lain.
Balli yang bertugas di Manhattan South Narcotics, mengeluh tentang perlakuan Kapten Hariton Marachilian yang disebutnya kerap menayakan kehidupan seksnya.
"Saya bukan wanita biasa. Namun ini sangat tidak sopan pada begitu banyak tingkatan yang berbeda dan itu cukup menakutkan," kat Balli.
Balli mengakui profesinya memang condong diisi mayoritas laki-laki. Namun, apa yang menimpanya selama enam bulan terakhir, disebut Balli sangat kelewatan.
"Saat meninjau protokol operasi narkotika, dia secara terang-terangan menanyakan tentang kehidupan seks dengan mantan suaminya," kata Balli merujuk surat pemberitahuan.
“Apakah kamu memiliki seks yang hebat? Anda perlu melakukan lebih banyak seks."
Dalam surat pemberitahuan itu, Balli juga mengatakan Kapten Hariton Marachilian juga mencoba masuk ke kamar mandi eksekutif saat dirinya tengah mandi. Hal itu terjadi di beberapa kesempatan pada Desember 2019 hingga Juni 2020.
Baca Juga: Rekam Celana Dalam Mahasiswi, Dosen Dipenjara 8 Minggu
Selain itu, Kapten Hariton Marachilian juga disebut Balli berusaha memergokinya saat berganti pakaian, dengan coba membuka pintu kamar menggunakan kunci cadangan.
Kolega lain, Kapten Edwin Nuez--seorang teman Marachilian--juga membuat komentar yang tidak senonoh, kata Balli.
Tetapi ketika dia melaporkan tuduhan tersebut, Wakil Inspektur Andrew Arias mengatakan kepadanya bahwa dia harus menghadapi hal itu dan justru menyuruhnya mundur dari jabatan.
Balli kemudian mengajukan keluhan kepada Komisi Kesempatan Kerja, yang menurutnya hanya menciptakan "lingkungan kerja beracun yang bermusuhan".
Dia sekarang menjadi target penyelidikan Urusan Dalam Negeri, menurut klaim tersebut, setelah dia memasang kamera di kantornya untuk melihat apakah dua rekannya masuk ke sana saat dia pergi.
Menurut pemberitahuan itu, dia yakin seseorang telah meledakkan ban di sepedanya dan telah menambahkan sesuatu ke kopinya untuk membuatnya sakit.
Tag
Berita Terkait
-
Belanja Online, Pria Ini Terima Paket Penuh Ulat
-
Anak 2 Tahun Ogah Pakai Masker, Satu Keluarga Diusir dari Pesawat
-
60.000 Relawan Siap Uji Klinis Vaksin COVID-19 Buatan Amerika Serikat
-
Perangi DBD, Jutaan Nyamuk Hasil Rekayasa Genetik akan Dilepas di Florida
-
Tolak Pakai Masker, Tentara Penembak Osama Bin Laden Dilarang Naik Pesawat
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Elon Musk Mau Blokir Matahari untuk Atasi Krisis Iklim: Solusi Jenius atau Ide Nyeleneh?
-
Sita 723 Bukti Termasuk Ijazah Jokowi, Kapolda Metro Sebut Analisis Roy Suryo dkk Menyesatkan Publik
-
Fakta Baru Kasus Terapis Anak Tewas di Pasar Minggu, Korban Pakai Identitas Kakaknya buat Kerja
-
Resmi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo dkk Dijerat Pasal Ini!
-
Roy Suryo dkk Resmi Tersangka, Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi Dibagi 2 Klaster, Mengapa?
-
Parah! Jika JK Saja Jadi Korban, Bagaimana Rakyat Kecil? DPR Soroti Mafia Tanah di Kasus Jusuf Kalla
-
Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Jokowi, Termasuk Roy Suryo dan dr. Tifa
-
KPK Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau, CCTV Disita!
-
Justru Setuju, Jokowi Santai Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Tuai Protes: Pro-Kontra Biasa
-
Jawab Tantangan Krisis Iklim, Indonesia Gandeng The Royal Foundation di Rio 2025