Suara.com - Setidaknya 13 orang tewas terinjak-injak dalam penggerebekan sebuah klub malam di Peru yang melanggar pembatasan virus corona.
Menyadur BBC, insiden terjadi usai sejumlah orang berusaha melarikan diri Thomas Restobar setelah kedatangan polisi pada Sabtu (22/8).
Menteri dalam Negeri Peru mengatakan sekitar 120 orang menghadiri pesta ulang tahun yang diadakan di klub malam yang terletak di distrik Los Olivos, Lima ini.
Pihak kepolisian menyambangi lokasi karena pertemuan ini dianggap melanggar aturan larangan pertemuan besar yang tengah diterapkan di Peru untuk menekan sebaran virus corona.
"Para pengunjung pesta mencoba melarikan diri melalui pintu keluar tunggal, saling menginjak-injak dan terjebak ditangga," ujar keterangan kementerian dalam negeri.
Sebelas pria dan dua perempuan berusia 20 tahun dan 30 tahun merupakan korban meninggal dalam tragedi ini.
Saksi mata menyebut polisi menggunakan gas air mata dalam aksi penggerebekan ini.
"Tampaknya polisi masuk dan melemparkan tabung gas air mata ke arah mereka," kata seorang penduduk setempat kepada radio RPP.
Kendati demikian, kementerian dalam negeri menyangkal hal itu, mengatakan polisi tidak menggunakan senjata atau gas air mata selama operasi.
Baca Juga: WHO: Anak Usia 12 Tahun ke Atas Wajib Memakai Masker
Polisi menangkap 23 orang. Setidaknya 15 diantaranya dinyatakan positif virus corona.
Pemilik klub, sepasang suami istri, termasuk di antara mereka yang ditahan. Sementara enam orang terluka, termasuk tiga petugas polisi.
Presiden Peru Martin Vizcarra mengatakan pertemuan besar seperti itu merupakan hal yang menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
"Saya berduka dan sedih untuk orang-orang yang telah tewas, tetapi saya juga marah dan murka bagi merek ayang tidak bertanggung jawab menyelenggarakan (acara) ini," kata Vizcarra.
"Tolong renungkan, jangan sampai kehilangan nyawa lagi karena kelalaian," imbuhnya.
Presiden menambahkan semua 60 oetugas polisi yang terlibat dalam penggerebak akan menjalani tes virus corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?
-
Jalankan Instruksi Prabowo, Mendagri Tito Mulai Bangun Huntap Korban Bencana Sumatra
-
Mahfud MD Bongkar Borok Polri: Masuk Akpol Pakai Jatah, Mau Jadi Brigjen Mesti Bayar?
-
Jakarta 'Puasa' Kembang Api Tahun Baru 2026, Solidaritas Bencana Sumatra Jadi Alasan Utama
-
Polda Metro Gulung Jaringan Narkoba Jelang Tutup Tahun: 2054 Tersangka Diciduk, 387 Kg Barbuk Disita
-
Tanpa Kembang Api, Perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta Jadi Malam Galang Dana Bencana Sumatra
-
Bukan Lewat DPRD, Ini Resep Said Abdullah PDIP Agar Biaya Pilkada Langsung Jadi Murah
-
Hari Ibu 2025, Menteri PPPA Serukan Nol Toleransi Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan
-
Tuntaskan 73 Perkara, KPK Ungkit Amnesti Hasto Kristiyanto dan Rehabilitasi Ira Puspadewi