Suara.com - Dalam Islam, air liur anjing dan babi masuk dalam kategori najis berat. Maka itu apabila terkena jilatannya, umat muslim diminta untuk membersihkan dan mensucikannya dengan air dicampur tanah.
Lantas, apa maksud dan kegunaannya? Dalam hal ini penceramah kondang Ustaz Abdul Somad membongkar alasannya. Kata dia, ada kegunaan tanah dalam hal ini untuk membersihkan air liur anjing dan babi.
Satu dari tujuh air yang digunakan untuk mensucikan itu dicampur dengan tanah. Barulah setelah itu, wadah tersebut dinyatakan suci kembali seperti sedia kala. Banyak pertanyaan mengenai hal itu untuk membersihkan diri dari air liur hewan itu.
Sebab dewasa ini, sudah banyak deterjen dan beraneka pembersih diri. Terkait hal ini, UAS bilang semua tetap membutuhkan tanah. Lantas apa alasan ilmiahnya menurut UAS?
Tanah punya manfaat
Kata UAS, walau sudah ada deterjen belakangan ini, namun salah satu air yang mesti dicampur tanah untuk bersihkan air liur anjing atau babi perlu dilakukan.
UAS menekankan berdasarkan penelitian, air liur anjing atau babi ini mengeluarkan bakteri. Sehingga jika dicuci tidak bisa hanya dengan menggunakan deterjen.
“Tidak bisa. Tak mati, virus kuman itu,” ujar UAS dalam salah satu ceramahnya.
Hal itu bakal berbeda jika dimasukkan air tanah. Kata UAS, bakteri yang bersumber dari air liur anjing itu bakal mati.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Anjing Peliharaan Bisa Ungkap Sifat Pemiliknya
“Rupanya tanah ini juga mengeluarkan bakteri. Tanah itu ada bakterinya. Bakteri tanah itulah yang membunuh bakteri air liur anjing. Itu tak bisa dilakukan sabun, deterjen atau sampo,” kata UAS yang dilaporkan Hops.id, media jaringan Suara.com.
“Nah, itu tak tertangkap di kepala orang dulu. Orang dulu kalau ditanya kenapa musti pakai tanah, dijawabnya jangan tanya-tanya. Sudah begitu dibuat nabi, sunnah. Setelah diteliti orang modern barulah dia tahu,” UAS menambahkan.
UAS mengatakan hal itu sebenarnya janji Allah SWT. Dalam firman-Nya Allah mengatakan akan menunjukkan tanda-tanda kebesaran Kami di muka bumi, langit, sampai jelas bagi mereka bahwa Nabi Muhammad SAW membawa ajaran yang hak, yang benar.
“Mana tercerna mereka masyarakat primitif, buta huruf tahu tentang itu. Sedangkan istilah bakteri makan bakteri tu baru sekarang,” kata dia.
Berita Terkait
-
Pramono Anung Resmi Larang Jual Beli Daging Kucing dan Anjing di Jakarta
-
Jadi Penyumbang Produksi Terbesar, Kapan Tambang Bawah Tanah Freeport Bisa Operasi Kembali
-
Freeport Pede Setoran ke Negara 2025 Rp 70 Triliun di Tengah Produksi Turun, Kok Bisa?
-
Hanya Produksi 2 Tambang, Produksi Emas Freeport di 2025 Meleset 50 Persen dari Target
-
Cara Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian, Ini Syarat dan Prosesnya sampai Dana Cair
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
Pilihan
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
-
Dua Emiten Pemenang Lelang Frekuensi 1,4 GHz Komdigi: Penawaran Capai Rp 400 Miliar
Terkini
-
Geger Ngaku Anak Polisi Propam dan Pakai Mobil Sitaan, Borok Pria Ini Dibongkar Polda Metro Jaya
-
'Kami Akan Mati di Sini', Sumpah Setia Warga Pulau Pari Pertahankan Tanah Kelahiran
-
Teler Abis Nyabu, Sopir Taksi Online Todongkan Pistol hingga Perkosa Penumpang di Tol Kunciran
-
Bukan Dipecat, Dokter Tifa Bongkar Pengacaranya Mundur, Kini Jadi Garda Depan Roy Suryo
-
Masyarakat Lebih Percaya Damkar daripada Polisi, Komisi III DPR: Ada yang Perlu Dibenahi!
-
Prihatin PBNU Jadi Ajang Rebutan Kekuasaan, Idrus Marham: NU Milik Rakyat, Bukan Elite Kecil!
-
Tragedi Alvaro Kiano: Ayah Tiri Tewas di Tahanan, Menteri PPPA Serukan 'Kewaspadaan Kolektif'
-
Buronan Korupsi e-KTP Paulus Tannos Gugat Praperadilan, KPK: DPO Tak Punya Hak
-
Soal Fatwa MUI Rumah dan Sembako Tak Boleh Dipajaki, DPR Siap Tanya Menkeu: Sudah Jadi Masukan?
-
Panas! dr Tifa Cs Minta Kasus Ijazah Jokowi Dituntaskan Agar Tak Jadi Beban Prabowo