Suara.com - Acara pesta di sebuah klub malam di Lima, Peru, berakhir tragis. Sebanyak 13 pengunjung tewas saat mencoba kabur dalam penggerebekan oleh polisi.
Menyadur Channel News Asia, Senin (24/8/2020), polisi melakukan penggerebekan karena pesta itu dianggap melanggar protokol kesehatan di tengah pandemi virus Corona.
Kematian 13 pengunjung dilaporkan bukan karena ulah atau tindak kekerasan yang dilakukan polisi, melainkan akibat saling tertindih dan berdesakan saat kabur.
Lima belas dari 23 orang yang ditahan oleh polisi, Sabtu (22/8/2020), dipastikan terinfeksi virus Corona, sebagaimana disampaikan Presiden Peru, Martin Vizcarra.
Setidaknya enam orang lainnya terluka, termasuk tiga petugas polisi, ketika sekitar 120 orang mencoba melarikan diri dari klub bernama Thomas Restobar.
Pesta itu berakhir ricuh lantaran para pengunjung panik saat digerebek. Mereka tak bisa melarikan diri dengan cepat karena klub malam tersebut hanya memiliki satu pintu untuk keluar masuk.
Kondisi itu membuat beberapa pengunjung nekat kabur lewat tangga yang menuju ke jalan raya. Ke-13 korban tewas itu terdiri dari 11 pria dan dua wanita berusia sekitar 20 hingga 30 tahun.
Demi menghindari penyebaran infeksi virus Corona, 60 petugas polisi yang berpartisipasi dalam penggerebekan itu juga akan dites Covid-19, kata pejabat setempat.
Pemilik klub, pasangan yang sudah menikah, telah ditahan, kata Kementerian Dalam Negeri pada Minggu.
Baca Juga: Ekspansi di Bekas Pabrik Senjata, Rusia Siap Rilis Vaksin Covid-19 Kedua
Dalam pernyataan sebelumnya, kementerian menyalahkan kematian tersebut sebagai tindakan kriminal yang tidak bertanggung jawab dari seorang pengusaha yang tidak bermoral.
Vizcarra mengatakan pesta di klub-klub malam masih kerap berlangsung di Peru. Dia menyebut hal itu sebagai ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
"Saya memiliki kesedihan dan saya memiliki kesedihan untuk orang-orang dan kerabat dari orang-orang yang telah meninggal, tetapi saya juga memiliki amarah dan kemarahan bagi mereka yang tidak bertanggung jawab dengan menyelenggarakan acara semacam ini," kata Vizcarra.
"Tolong renungkan, jangan kehilangan lebih banyak nyawa karena kelalaian."
Peru memerintahkan penutupan klub malam dan bar pada bulan Maret dan melarang pertemuan keluarga besar pada 12 Agustus untuk melawan tingkat infeksi Covid-19.
Selain pembatasan sosial, Peru yang merupakan negara kedua dengan infeksi Covid-19 tertinggi di Amerika Latin, juga menerapkan jam malam pada hari Minggu.
Berita Terkait
-
Tinggalkan Anak Kecil dan Bayi di Rumah Demi Dugem, Ibu Dibui 14 Bulan
-
Gowes 16 Km Cilegon-Serang, Eko Ambruk di Tengah Jalan, Tewas Kelelahan
-
Hampir Mirip, Begini Cara Bedakan Batuk Demam akibat Flu dengan Covid-19
-
Penggerebekan Pesta di Klub Malam, 13 Orang Tewas Terinjak-injak
-
Berbagi saat Pandemi: Donasi Sayuran, Banyak Gizi dan Vitamin
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite
-
Gara-gara Tak Dibuatkan Mie Instan, Suami di Cakung Tega Bakar Istri hingga Tewas
-
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
-
Pemda Diingatkan Mendagri Agar Realisasikan Pendapatan dan Belanja Sesuai Target
-
Wakil Bupati Jember Adukan Bupati ke KPK Terkait Masalah Tata Kelola Pemerintahan
-
Lewat PKA dan PKP, Wamendagri Bima Arya Dorong Lahirnya Pemimpin Berkarakter dan Visioner
-
Dibakar Suami Cemburu, Siti Akhirnya Meninggal Dunia Usai Dirawat Intensif
-
Kaget Dipanggil Polisi Soal Demo Ricuh, Iqbal Ramadhan: Saya Advokat, Bukan Penghasut!
-
Urusan Pesantren 'Naik Kelas', Kemenag Siapkan Eselon I Khusus di Momen Hari Santri 2025
-
Posyandu Miliki Peran Sebagai Mesin Sosial di Lingkup Masyarakat, Mendagri Berikan Apresiasi