Suara.com - Isu reshuffle mengemukan seusai Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane menyampaikan informasi yang menyebutkan bakal ada 11 sampai 18 menteri yang akan diganti dalam perombakan kabinet mendatang.
Kalaupun ada perombakan kabinet, menurut analis politik dan ekonomi Rustam Ibrahim, sifatnya akan terbatas dan waktu pelaksanaannya menunggu akhir 2020.
"Kesan saya Presiden @jokowi bukan orang yang akan melakukan reshuffle besar-besaran. Kalaupun ada reshuffle akan bersifat terbatas dan akan menunggu momentum yang tepat. Saya pikir kalau ada reshuffle Presiden akan memilih akhir Oktober 2020, memasuki tahun kedua pemerintahannya," kata Rustam melalui akun Twitter @RustamIbrahim.
Lebih jauh, Rustam menyampaikan analisanya mengenai kalangan mana dan apa tujuan mereka memunculkan isu itu.
"Kesan saya isu reshuffle yang ramai diberitakan akhir-akhir ini, di-drive kepentingan orang-orang yang berharap bisa masuk menjadi menteri dalam kabinet Presiden @jokowi," kata Jokowi.
Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera yang kini menjabat wakil ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Presiden Joko Widodo perlu melakukan perombakan kabinet untuk mengganti menteri yang performa kinerjanya buruk.
"Kalau Pak Jokowi ingin diingat sebagai presiden yang meninggalkan warisan atau legacy yang baik, menurut saya sih sebaiknya beliau laksanakan apa yang membuat beliau marah itu, yaitu reshuffle kabinet," kata Hidayat dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (20/8/2020).
Jokowi pernah meluapkan kekecewaannya di depan jajaran Kabinet Indonesia Maju karena dinilai performas kinerjanya tidak memuaskan dalam penanganan dampak pandemi Covid-19.
Namun, kemarahan Jokowi dinilai belum menciptakan perubahan yang signifkan di kabinet.
Baca Juga: Dibela Ruhut: Selama Dana Influencer Bisa Dipertanggungjawabkan Kok Repot
Menurut Hidayat kalau jajaran kabinet Indonesia Maju tidak menunjukkan perbaikan, Jokowi bakal mendapatkan dampak negatif. Selain itu, rakyat Indonesia juga menjadi pihak yang paling terdampak.
"Jadi kalau begini terus yang rugi juga bukan Pak Jokowi sendiri, tapi yang rugi rakyat Indonesia," ujarnya.
Dia mengingatkan Jokowi bisa terpilih menjadi presiden karena dukungan rakyat. Oleh karena itu, kata Hidayat, Jokowi harus menggerakkan kabinet agar bekerja lebih baik untuk kepentingan rakyat dan negara.
"Harusnya kemudian beliau hadirkan kabinet yang baik, supaya masa jabatan terakhir beliau ini menjadi husnul khatimah, akan berjalan dengan baik, sebagai presiden yang sukses. Tentunya nggak mau dong kalau gagal," kata dia.
Politikus Amien Rais menyoroti sejumlah menteri yang dia dianggap tak kompeten dan tak merakyat.
"Kalau mau resuffle ya silakan, tapi jangan pilih yang begitu lagi. dan harus cepat kalau tidak ya sudah begini apa adanya," kata Amien lewat IGTV yang diunggah di akun Instagramnya.
Berita Terkait
-
Jokowi Puji Purbaya, Sebut Mazhab Ekonomi Beda dari Sri Mulyani
-
Benarkah Puteri Komarudin Jadi Menpora? Misbakhun: Mudah-mudahan Jadi Berkah
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Budiman Sudjatmiko Jawab Isu Kena Reshuffle, Ada Pembicaraan Posisi Baru?
-
Saat ditanya pengganti Menko Polkam dan Menpora, Ini Kelakar Prabowo
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Suyudi-Dedi Prasetyo Calon Kuat, Seabrek 'Dosa' Era Kapolri Listyo Mesti Ditanggung Penerusnya!
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya
-
Marak Pencurian Kabel Traffic Light di Jakarta, Pramono Ogah Penjarakan Pelaku: Humanisme Penting!
-
Gigit Jari! Bansos Disetop Imbas Ribuan Warga Serang Banten 'Dibudaki' Judol, Termasuk Belasan ASN
-
Cegah Siswa Keracunan, BGN Ajari Penjamah di Mimika soal MBG: Diiming-imingi Sertifikat Hygiene!
-
Isu Pergantian Kapolri, Pengamat Sebut Rekam Jejak Hingga Sensitivitas Sosial Jadi Parameter
-
Pengamat Sebut Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Punya Tantangan untuk Reformasi Polri
-
Duit 'Panas' Korupsi Haji, A'wan PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka: Jangan Bikin Resah NU!