Suara.com - Sebanyak 14 warga Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah, terkonfirmasi positif Covid-19 gara-gara tertular salah satu teman mereka yang ngeyel tak mau karantina sembari menunggu hasil swab.
Belasan orang itu diketahui merupakan teman main badminton dan nongkrong bareng. Penambahan kasus dari Tasikmadu ini menjadi klaster tersendiri yakni klaster tempat menongkrong dan gedung olahraga badminton Tasikmadu.
Data yang dihimpun Solopos.com -- media jaringan Suara.com -- dari akun resmi Instagram Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, selain 14 kasus dari Tasikmadu, ada lima kasus konfirmasi positif lainnya pada Jumat (21/8/2020).
Dengan demikian, total tambahan kasus pada hari itu sebanyak 19 orang. Perinciannya 14 kasus positif Covid-19 di Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar, tiga kasus di Tawangmangu, dan masing-masing satu kasus di Jaten dan Karangpandan.
Kemudian pada Sabtu (22/8/2020) juga ada penambahan kasus sebanyak 16 orang. Perinciannya dua kasus di Kecamatan Karanganyar, empat kasus di Jaten, delapan kasus di Colomadu, dan masing-masing 1 kasus di Gondangrejo dan Mojogedang.
Bupati yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karanganyar, Juliyatmono, membenarkan perihal muncul klaster baru di Kecamatan Tasikmadu.
“Iya memang ada. Itu yang bersangkutan dan rekan main badminton dan menongkrong. Rata-rata orang yang main badminton dan menongkrong ini sama,” kata dia.
Juliyatmono mengatakan Dinkes sudah melakukan swab kontak erat kasus positif Covid-19 di Tasikmadu, Karanganyar, itu. "[Tracing] Panjang dan banyak," kata Juliyatmono.
Dia juga mengingatkan agar masyarakat patuh dan taat terhadap anjuran petugas kesehatan. Pemerintah dalam hal ini kecolongan karena orang yang sebelumnya berstatus kontak erat lalu positif Covid-19 malah keluyuran saat menunggu hasil swab.
Baca Juga: Positif Covid-19, Dokter Spesialis di Bantul Meninggal Dunia
"Dia bermain badminton bersama rekannya dan menongkrong. Itu berawal dari pasangannya [perempuan], lelaki yang main badminton itu terkonfirmasi positif. Kemudian kami swab test dia [lelaki yang bermain badminton] ternyata positif,” kata dia.
Di sisi lain, rekan kerja si perempuan di Tasikmadu, Karanganyar, tidak ada yang positif Covid-19. Bahkan perempuan ini sudah sembuh. "Jadi kami menduga persebaran dimulai dari si lelaki yang main badminton ini. Si lelaki dirawat di rumah sakit saat ini," lanjut Juliyatmono.
Menutup Gedung
Pemerintah setempat bertindak cepat. Mereka menutup gedung yang dijadikan tempat bermain badminton. Sementara itu, pada Minggu (23/8/2020) juga ada penambahan kasus Covid-19 sebanyak delapan orang.
Perinciannya masing-masing satu kasus positif Covid-19 di Kecamatan Kerjo, Kebakkramat, Jumapolo, dan Tasikmadu dan empat kasus di Karanganyar.
Selain penambahan delapan kasus positif baru, Dinkes Karanganyar mencatat dua pasien sembuh dari Kecamatan Colomadu.
Berita Terkait
-
Bangkit dari Cedera, Jorji Melaju ke Final Kumamoto Masters 2025!
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Performa Menurun, Perjuangan Jorji untuk Bangkit Lawan Diri Sendiri
-
Indonesia Para Badminton International 2025: Pasukan Merah Putih Pertahankan Tradisi Juara Umum
-
5 Sepatu Badminton Terbaik untuk Kelas Profesional, Harga Mulai Rp 700 Ribuan
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
10 Mobil Bekas Pilihan Terbaik buat Keluarga: Efisien, Irit dan Nyaman untuk Harian
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
Terkini
-
Ironi Dana Iklim: Hanya 10 Persen Kembali ke Kampung Masyarakat Adat
-
Usulan Revisi PLTU Dianggap Ancam Ekonomi dan Transisi Energi: Mengapa?
-
Hampir Dua Pekan, Enam Korban Ledakan SMAN 72 Masih Dirawat: Bagaimana dengan Pelaku?
-
Kematian Kacab Bank: Polisi Tambah Pasal Pembunuhan, Tiga Anggota Kopassus Jadi Tersangka
-
Ketua KPK Buka Suara Soal 'Tukar Guling' Perkara dengan Kejagung: Ini Bukan Kesepakatan!
-
Menteri PANRB: Birokrasi Indonesia Harus Terus Adaptasi Terhadap Tren, Menuju Indonesia Emas 2045
-
Dari New York ke Istana Jakarta: Michael Bloomberg Temui Prabowo dan Bos Danantara, Bahas Apa?
-
Impor Minyak dari AS Dimulai Desember, Pertamina Bakal Diizinkan Beli Tanpa Lelang?
-
Polri Jujur Akui Kalah Cepat dari Damkar, Wakapolri Janji Respons Aduan di Bawah 10 Menit!
-
Eva Sundari Kritik Kinerja DPR dan Komitmen Pemerintah Terhadap RUU PPRT