Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengizinkan warga yang sudah tinggal di Rumah Susun (Rusun) kembali ke Kampung Akuarium setelah proyek hunian rampung. Mereka tinggal di Rusun karena digusur pada tahun 2016 lalu.
Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Angga Putra Fidrian mengatakan nantinya akan ada syarat dan ketentuan bagi warga yang ingin menempati Rusun di Kampung Akuarium.
Nantinya jika para mantan penghuni kawasan itu ingin kembali lagi, maka jika memenuhi kriteria akan diizinkan.
"Tentunya syarat-syaratnya disepakati kemudian. Tapi kemudian bahwa ini akan pasti, warga eks gusuran akan pasti menempati itu, ketika nanti ada sisanya selama memenuhi syarat itu boleh aja tinggal di sana," ujar Angga dalam webinar, Senin (24/8/2020).
Direktur Rujak Centre for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja yang ikut dilibatkan dalam proyek ini mengatakan nantinya orang yang menempati hunian baru di Kampung Akuarium akan ditentukan prioritasnya.
Kelompok yang diutamakan mendapatkan jatah adalah mereka yang selama ini tinggal di shelter.
"Di sana ada hampir 90 KK yang tinggal di shelter. Nah itu mau nggak mau mereka akan dirumahkan kembali di kampung susun yang akan dibangun," jelasnya.
Ia menyebut tidak semua warga yang sudah tergusur dari Kampung Akuarium saat era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ingin kembali.
Sebab, banyak juga yang sudah pulang kampung, sudah bekerja di tempat lain, hingga trauma.
Baca Juga: Kampung Akuarium Mau Dibangun Rusun, Dijual atau Disewa Pemprov?
"Trauma karena penggusuran, nah dia enggak mau menginjakkan sama sekali ke kampung akuarium. Lalu ada yang karena mereka penyewa dulunya di Kampung akuarium, jadi mereka mau tinggal di rusunawa kek, kampung akuarium, itu nggak jadi masalah," katanya.
Sementara saat digusur Ahok, kebanyakan warga Kampung Akuarium tinggal di Rusun Rawa Bebek atau Marunda selain shelter.
Meski mereka kembali ke tempat tinggal lamanya, ia meyakini Rusun tidak akan sepi penghuni.
"Daftar tunggu Rumah Susun juga panjang. Nanti kalau misalnya kosong diisi lagi dengan orang baru. Apalagi Rusun Rawa Bebek itu direncakan untuk pekerja pabrik. Ya sudah nanti diisi saja dengan orang yang sesuai dengan target," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?