Suara.com - Seorang ayah di Medan bernama Elkana Pangaribuan (65) tewas, diduga dianiaya oleh anak kandungnya sendiri berinisial EP (24). Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (24/8/2020).
Informasi yang dihimpun kabarmedan.com - jaringan Suara.com, peristiwa terjadi di rumah mereka di Jalan Pantai Timur, Kelurahan Cinta Damai, Medan Helvetia.
Kepala Lingkungan II, Kelurahan Cinta Damai, D. Herbert Sitorus mengatakan, peristiwa bermula saat EP meminta ban becak motor (betor) milik ayahnya. Namun permintannya tidak dikabulkan sang ayah.
“Entah untuk apa ban becaknya, entah dijual atau yang lain tapi gara-gara itu,” katanya.
Korban lalu dipukuli oleh sang anak di depan pintu rumah dengan tangan kosong.
Warga yang mengetahui kejadian itu, lalu membawa korban ke klinik terdekat. Namun, nyawa korban tidak tertolong.
Setelah kjejadian itu pelaku EP sudah tidak berada di lokasi.
Pasca kejadian, jenazah korban lalu dibawa ke rumah untuk selanjutnya disemayamkan.
“Pihak keluarga sepertinya menolak untuk di autopsi. Sudah melapor ke polisi, dan polisi juga sudah turun,” ujarnya.
Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kronologis dan penyebab kematian korban.
Baca Juga: Profil Henry J Gunawan, Raja Properti Yang Tewas di Penjara
“Untuk motifnya kita masih melakukan penyelidikan,” demikian Kanit Reskrim Polsek Medan Helvetia Iptu Suyanto kepada wartawan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Terungkap! Sebelum Ledakan di SMAN 72, Pelaku Tinggalkan Pesan Misterius di Dinding Kelas
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto
-
Apa Risiko Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto?
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara
-
Komnas Perempuan Usulkan Empat Tokoh Wanita Jadi Pahlawan Nasional
-
Pemprov DKI Bakal Ganti Nama Kampung Ambon dan Bahari, Stigma Negatif Sarang Narkoba Bisa Hilang?
-
Hanya 8 Persen Perempuan Jadi Pahlawan Nasional, Komnas Perempuan Kritik Pemerintah Bias Sejarah
-
Kisah Rahmah El Yunusiyyah: Pahlawan Nasional dan Syaikhah Pertama dari Universitas Al-Azhar
-
Panggil Dasco 'Don Si Kancil', Prabowo Ingatkan Kader: Manusia Mati Meninggalkan Nama
-
Rektor IPB Arif Satria Resmi Jadi Nakhoda Baru BRIN, Babak Baru Riset Nasional Dimulai