Suara.com - Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan menginstruksikan kepada tim gugus tugas Covid-19 Limapuluh Kota untuk melakukan swab massal kepada seluruh keluarga maupun warga yang hadir dalam pemakaman YS (47).
YS merupakan warga Taeh Baruah, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat yang peti jenazahnya dibongkar keluarga.
Sebelumnya jenazah pasien Covid-19 itu dibongkar paksa oleh keluarga karena menolak pasien dimakamkan dengan protokol Covid-19.
Terkait hal itu, Ferizal mengatakan swab massal perlu segera dilakukan untuk meminimalisir penyebaran wabah Covid-19 di daerah itu.
"Harus swab massal. Ini untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Kemudian keluarga dan warga yang hadir di rumah almarhum perlu dilakukan tindakan isolasi," ujar Ferizal sebagaimana dilansir Covesia.com (jaringan Suara.com), Selasa (25/8/2020).
Ia mengatakan, dirinya sudah meminta gugus tugas agar hari ini Dinkes Limapuluh Kota melakukan tracking kepada keluarga dan warga yang hadir di rumah YS. Sekaligus melakukan swab massal.
"Sudah saya instruksikan agar hari ini Dinkes bergerak cepat," katanya.
Ferizal mengaku saat insiden tersebut berlangsung, dirinya memang berada di rumah almarhum. Namun, dirinya terlambat karena pukul 19.00 WIB baru mendapatkan informasi.
Setiba di rumah duka pukul 21.00 WIB, Ferizal mendapati warga dan keluarga terlihat emosional. Jenazah almarhum YS, sudah berada di dalam rumah duka tanpa peti dan plastik bungkusan jenazah.
Baca Juga: Abaikan Corona, Buruh Demo di DPR Berjubel-jubel, Gantung Masker di Leher
"Saya bersama pak Camat Payakumbuh datang terlambat ke rumah duka. Saat itu situasi sudah emosional dan peti jenazah sudah di bongkar," ungkapnya.
Melihat situasi tidak bisa dikendalikan lagi, Wabup memilih untuk menghindar bersama Kapolsek dan Camat Payakumbuh.
Padahal, Wabup sudah mencoba memberikan pemahaman kepada keluarga dan warga. Namun, emosional tidak kunjung usai sampai rombongan ini menghindar.
"Karena sudah dibentak-bentak warga, saya memilih mengelak dari pada terjadi kerusuhan," katanya.
Sebelumnya, warga Jorong Padang Parit Panjang menolak pemakaman protap Covid-19 terhadap salah seorang warganya yang meninggal akibat Covid-19 di RSAM Bukittinggi, Senin (24/8/2020).
Penolakan ini berujung insiden pembongkaran peti jenazah dan pemakaman almarhum digelar kembali tanpa protokol kesehatan. Termasuk disalatkan dengan terlebih dulu dimandikan dan dikafani.
Berita Terkait
-
Abaikan Corona, Buruh Demo di DPR Berjubel-jubel, Gantung Masker di Leher
-
Masih Tunggu Hasil Tes Covid-19, Usain Bolt Jalani Karantina Mandiri
-
Great Eastern Life Indonesia Luncurkan Kampanye #SiapJalaniHidup
-
Hakim hingga Pegawai Reaktif Corona, PN Jakarta Pusat Di-lockdown!
-
Ngaku Sudah Taubat, Pembunuh Bos Pelayaran Sempat Salat Istikharah
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
75 Persen Bansos Triwulan III Sudah Tersalur, Mensos Akui Masih Ada Bantuan Nyangkut!
-
YLBHI Ingatkan Prabowo: Calon Kapolri Baru Harus Jaga Independensi, Bukan Alat Politik atau Bisnis!
-
KPK Akui Periksa Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Haji Soal Uhud Tour Miliknya
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur