Suara.com - Pihak keluarga MF (13), korban salah tangkap yang babak belur karena dianaiaya anggota Polsek Bontoala memilih berdamai.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh paman MF, Abdul Karim.
Ia mengatakan bahwa kasus dugaan salah tangkap tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan.
"Walaupun polisinya tidak minta maaf, tapi ya sudah dimaafkan sajalah. Istilahnya sudah damai secara kekeluargaan lah," kata Abdul kepada Suara.com saat dikonfirmasi, Rabu (26/8/2020).
Abdul beralasan kasus tersebut tidak diperpanjang lantaran khawatir dengan kondisi nenek MF yang tengah sakit.
"Iya. Tidak saya perpanjang. Intinya orang tua (nenek MF) bilang enggak usahlah diperpanjang karena kalau diperpanjang saya juga yang kaget-kaget kesakitan. Jadi dengar kata orang tua ajalah," jelasnya.
Meski begitu, Abdul menegaskan dengan adanya kasus salah tangkap tersebut, ia meminta kepada polisi untuk dapat berkaca dari situ. Tujuannya, agar kejadian yang menimpah kepada keponakannya itu tidak terulang kembali.
"Untuk ke depannya perbaiki dirilah bagi pihak polisi," tegasnya.
Menurut Abdul, pelaku yang memukul MF juga telah diserahkan ke Propam Polda Sulsel.
Baca Juga: Usai Konsumsi Sabu dan Main PSK, Pemuda di Makassar Serahkan Diri ke Polisi
"Oknumnya sudah ditangkap dan diserahkan ke Propam. Kan malam itu memang sudah dijemput, pakaian baju biasa dia (oknum) waktu dijemput," kata dia.
"Ibu Kapolsek Bontoala menegaskan dia bilang ibunya MF, sebenarnya masalah ini panjang. Kalau ibu mungkin masalah ini selesai di sini. Tapi kalau kita nggak, panjang ini. Kalau kita sudah keluar dari sini kita pusing ini," beber Abdul.
Kasus dugaan salah tangkap ini, kata Abdul, terjadi di Jalan Ujung, Kecamatan Bontoala, Makassar, Jumat (21/8/2020) dini hari, usai terjadi tawuran.
Abdul Karim juga menceritakan tempat terjadinya pemukulan, alat yang dipakai untuk memukul hingga keadaan MF setelahnya.
"Waktu di penjara tidak ada pemukulan. Tapi waktu kejadian diambil, langsung memang dipukul mukanya, dihantam pakai helm. Baru orang bilang itu helm pecah waktu dihantam mukanya. Baru diinjak juga ban motor kakinya," kata dia.
"Jelas bonyok karena itu luka saja di hidungnya tidak tahu retak atau bagaimana, karena keluar darah itu dari hidung. Pinggir mata luka juga (lebam) untung tidak buta. Tapi ada juga saya lihat di pipinya baru juga saya perhatikan tadi malam merah juga pipinya, kayak ada bekas tamparan atau apa begitu," Abdul menambahkan.
Abdul karim yakin MF tidak terlibat tawuran yang sedang ditangani polisi. Dari cerita Abdul Karim, hari itu MF hendak pergi ke tempat pelelangan ikan di Pelabuhan Potere, Makassar.
Namun, karena merasa terlalu pagi untuk pergi ke tempat pelelangan, MF beristirahat dulu sembari menunggu di depan salah satu toko di Jalan Ujung.
Rupanya di sekitar tempat itu sedang terjadi tawuran. Para pemuda yang terlibat tawuran lari kocar-kacir karena polisi datang membubarkan.
Melihat itu, MF kemudian panik dan dia ikut lari untuk menyelamatkan diri. Celakanya kedua kaki MF tidak mampu menandingi kejaran polisi. Ia pun ditangkap.
"Iya, korban salah tangkap karena bukan dia (MF) yang tawuran. Tidak ikut tawuran. Banyak orang lihat kalau dia (MF) memang tidak ikut," kata Abdul.
Kapolsek Bontoala Komisaris Andriany Lilikay mengaku belum berani memberikan komentar terkait adanya dugaan kasus salah tangkap dan penganiayaan terhadap MF.
"Kalau kita tanyakan salah tangkap, saya tidak berani berkomentar karena saya tidak pernah menangani kasus salah tangkap. Kami tidak pernah menangani kasus salah tangkap. Yang kami amankan tiga orang anak. Di mana, anak itu terlibat dalam tawuran perkelahian kelompok pada pukul 03.03 Wita dini hari," kata dia.
"Kalau dibilang salah tangkap, tidak. Kami ada hasil pemeriksaannya, kemudian apa yang kami dapatkan di TKP dan yang kami amankan ada batu, yang mana anak itu mengakui ikut melempar, itu ada batu bata yang kita amankan, ada busur di TKP yang berserakan," katanya.
Kontributor : Muhammad Aidil
Berita Terkait
-
Tinjau Pos Kamling di Makassar, Mendagri Tekankan Pentingnya Keamanan Berbasis Masyarakat
-
Apresiasi Mendagri Tito untuk Mal Pelayanan Publik Kota Makassar: Ada Gerai PBG dan BPHTB
-
Mendagri: Bentuk Kepedulian Negara, Pemerintah Serahkan Bantuan Rumah ke Korban Unjuk Rasa Makassar
-
Enam Pelaku Pembakaran Gedung DPRD Makassar dan Sulsel Dibebaskan
-
Yusril Pastikan Pendampingan Hukum ke Tahanan Kasus Kerusuhan Makassar
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa
-
Pakar Ingatkan Tim Reformasi Polri Jangan Cuma Jadi 'Angin Surga' Copot Kapolri
-
Reformasi Kepolisian Tak Cukup Ganti Kapolri, Butuh Political Will dari Presiden
-
Tewas usai Dicabuli, Jejak Pembunuh Mayat Bocah dalam Karung Terungkap Berkat Anjing Pelacak!