Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa insiden kebakaran gedung Kejaksaan Agung adalah pertanda terbakarnya pasar gelap keadilan. Ia menyarankan agar gedung tersebut tidak perlu direnovasi supaya bisa jadi monumen buruk penegakan keadilan.
Pernyataan itu diutarakan Rocky saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club TV One, Rabu (25/8/2020).
"Sebetulnya bagi saya gedung Kejaksaan Agung tidak terbakar, yang terbakar itu adalah pasar, yaitu pasar gelap keadilan," kata Rocky.
Ia menjelaskan di dalam gedung Kejaksaan yang disebut merupakan cagar budaya itu justru menyimpan heritage lain yang bukan hanya diukur dari umur bangunan saja.
"Di situ terjadi transaksi ketidakadilan, dia menyimpan heritage (warisan), yaitu justice (keadilan)," sambung Rocky.
Pengamat yang juga merupakan seorang filsuf itu mengatakan bahwa sebaiknya gedung tersebut tidak perlu diperbaiki lagi.
"Dan karena itu publik Indonesia menganggap bahwa biarkan saja gedung itu jangan diperbaiki lagi karena dia akan menjadi heritage. Orang akan kenang bahwa itulah pasar gelap keadilan," ujar pria 61 tahun tersebut.
"Jadi jangan diperbaiki itu saya usulkan jangan diperbaiki biarkan itu mangkrak seterusnya bahkan dengan jelaga yang masih menempel di dindingnya. Supaya ada pelajaran sejarah," sambung dia.
Menurutnya, terbakarnya gedung tersebut membuat kepercayaan masyarakat terhadap jawaban pemerintah berkurang.
Baca Juga: Pakar Fire Safety: Kantor Pemerintahan Belum Penuhi Standar Keselamatan
Ia menjelaskan dengan mengambil kasus soal perilisan hasil survei dari Saiful Mujani Research and Consulting atau SMRC.
Rocky menilai bahwa perilisan itu mengundang Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD karena hasil survei menunjukkan bahwa 73 persen rakyat percaya bahwa Presiden Jokowi mampu mengatasi krisis ekonomi dan krisis covid-19.
"Kenapa Mahfud MD ada di situ? Tentu diberi tahu lebih awal bahwa angkanya 73 persen. Rilis itu kemudian memperlihatkan ada upaya pemerintah untuk memoles citranya," sentil Rocky Gerung.
Ia lantas menggunakan momen kehadiran Mahfud MD dalam perilisan hasil survei bahwa pemerintah sedang menyembunyikan sebuah kasus dengan cara menaikkan citra positif terlebih dahulu.
"Kalau kita mau baca kasus ini, kita mesti baca dengan pre-teks menurunnya atau hilangnya kepercayaan publik, itu lebih berbahaya dari gedung yang terbakar, 'kan yang terbakar sebenarnya rasa keadilan publlik. Itu yang terbakar," tukas Rocky.
Menyambung fenomena tersebut, Rocky kembali menekankan bahwa insiden terbakarnya gedung Kejaksaan Agung adalah momen buruk penegakan keadilan.
Tag
Berita Terkait
-
Pakar Fire Safety: Kantor Pemerintahan Belum Penuhi Standar Keselamatan
-
Soal Kebakaran Kejagung, Amien Rais Curiga Pelakunya Orang Dalam
-
Gedung Kejagung Yang Terbakar Ternyata Belum di Asuransikan Negara
-
Olah TKP Kebakaran Kejagung, Polisi Amankan 15 Sampel dan CCTV
-
Pasca Kebakaran Kejagung, Kapolri: Tingkatkan Kemanan Seluruh Markas Polri
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO