Suara.com - Pemerintah Korea Utara telah membantah rumor Kim Jong-un dalam keadaan koma. Lewat kantor berita negara, KCNA, Korea Utara menampilkan foto terbaru dari sang diktator yang terlihat baik-baik saja.
Menyadur The Daily Mail, Rabu (26/8/2020), foto itu menampilkan Kim Jong-un tengah memimpin pertemuan besar politbiro Partai Buruh.
Dia menyerukan upaya pencegahan terhadap virus korona dan ancaman topan Bavi, sebagaimana dilaporkan KCNA.
Dalam tangkapan lensa yang tak bisa dikofirmasi urutan tanggalnya itu, pria yang kerap dijuluki Rocket Man terlihat dalam kondisi sehat.
Pertemuan yang berlangsung Rabu (26/8/2020) itu membahas evaluasi proses pencegahan penyebaran infeksi virus Corona yang kekinian mulai menyebar di Korea Utara.
Di sisi lain, rapat yang dipimpin Kim Jong-un itu juga membahas langkah-langkah darurat negara bagian untuk mencegah kerusakan tanaman dan korban dari Topan Bavi.
Bencana angin topan itu diperkirakan akan melanda Korea Utara dalam beberapa hari kedepan.
Sebelumnya, Kim Jong-un dikabarkan tengah dalam keadaan koma oleh seorang diplomat Korea Selatan, Chang Song-min.
Mantan asisten mendiang presiden Korea Selatan Kim Dae-jung, mengklaim Kim telah koma sejak April. Sosoknya yang tampil dipublik saat ini, disebutnya adalah palsu.
Baca Juga: Buat yang Kontra KAMI Disuruh Sadar Ini Bukan Korut atau China yang Komunis
Ini bukan kali pertama Kim Jong-un dikabarkan mengalami masalah kesehatan. Pada akhir April lalu, Kim bahkan dikabarkan meninggal, meski rumor itu akhirnya tak terbukti.
Terlepas dari rumor yang ada, Chang Song-min juga berspekulasi bahwa Kim Jong-un tengah mempersiapkan adik perempuannya, Kim Yo-jong untuk menggantikan posisinya seagai pemimpin tertinggi.
Spekulasi itu muncul setelah badan intelejen disebut Chang melaporkan bahwa Kim Yo-jong telah dipromosikan menjadi wakil pemimpin de-facto.
Menurut laporan intelejen, tulis The Daily Mail, Kim telah menempatkan saudara perempuannya yang bertanggung jawab atas kebijakan luar negeri terhadap AS dan Korea Selatan.
Peran tersebut, yang belum dikonfirmasi, akan membuatnya secara de facto menjadi orang kedua di negara tersebut.
Chang mengatakan langkah seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Korea Utara dan hanya akan terjadi di bawah dua skenario yakni jika Kim sakit parah, atau jika ada kudeta.
Berita Terkait
-
Di Tengah Pandemi Corona, Korut Bersiaga Hantaman Topan Bavi
-
Kapal Selam Misterius Tertangkap Satelit di Korea Utara
-
Beredar Kabar Kim Jong-Un Koma, Situs Aneh Muncul di Korea Utara
-
Kim Jong-Un Dikabarkan Koma, Begini Penjelasan dari Sisi Kesehatan
-
Kedubes Rusia Bantah Anjing Peliharaan Jadi Makanan di Korea Utara
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?
-
Hampir Sebulan Pasca Banjir Bandang, Aceh Tamiang Masih Berkubang Lumpur dan Menahan Lapar
-
Sikap PKB Usai Kiai Ma'ruf Amin Pilih Jalan Uzlah
-
Dari Masa ke Masa UMP DKI Jakarta Dalam 9 Tahun Terakhir
-
Rencana Nominal Kenaikan Jadup Korban Bencana Masih Tunggu Arahan Presiden
-
Punya Kafe di Bandung hingga Korsel Tapi Tak Masuk LHKPN, Ridwan Kamil Bakal Diperiksa KPK Lagi
-
Jampidsus Tegaskan Ada Keterlibatan Riza Chalid Dalam Dugaan Kasus Korupsi Petral
-
Buntut Kasus Perundungan Disabilitas, Anggota Komisi X Desak Bahasa Isyarat Masuk Kurikulum Nasional