Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan kepada jajaran menterinya untuk tidak sembarang berbicara tentang penanganan pandemi virus Corona (Covid-19).
Hal tersebut membuktikan kalau strategi komunikasi risiko yang dilakukan pemerintah harus dievaluasi.
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengaku sangat mendukung dengan pernyataan Jokowi untuk meminta menteri lebih berhati-hati dalam berbicara penanganan pandemi. Pasalnya, hal tersebut berkaitan dengan strategi komunikasi risiko.
"Strategi komunikasi risiko yang menjadi bagian tidak terpisahkan dalam pengendalian suatu pandemi," kata Dicky saat dihubungi Suara.com, Rabu (26/8/2020).
Dalam praktiknya, kata Dicky strategi komunikasi risiko yang diterapkan pemerintah saat ini belum optimal sejak adanya pandemi. Kondisi tersebut tidak berubah meskipun saat ini sudah ada sedikit perubahan dari menteri yang mulai tidak banyak berbicara soal pandemi.
Padahal menurutnya strategi komunikasi resiko itu menjadi poin yang tidak bisa diabaikan. Selain itu, cara pejabat publik menyampaikan informasi kepada masyarakat pun harus lebih ditingkatkan.
"Seringkali juga dari satgasnya sendiri mengeluarkan hal yang tidak sesuai dengan teori komunukasi strategi ini," ujarnya.
"Jadi menurut saya ini harus dievaluasi bersama. Tidak hanya para menteri tapi juga satgasnya ya."
Tak Asal Ngomong
Baca Juga: Agen Usain Bolt Benarkan Kliennya Positif COVID-19
Sebelumnya, Jokowi pada Senin (24/8/2020), meminta menteri-menterinya lebih dulu berkonsultasi kepada Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, sebelum memberikan pernyataan kepada media massa.
Dengan begitu, Jokowi berharap semua menteri memunyai pernyataan seragam terkait penanganan pandemi.
"Saya minta setiap mau memberikan pernyataan urusan Covid-19, betul-betul ditanyakan lebih dulu ke Prof Wiku. Jadi, tidak ada statement berbeda-beda."
Jokowi mengklaim, proses penanganan pandemi Corona yang dilakukan pemerintah sudah berada di jalur benar.
Ia mencontohkan soal pengembangan vaksin Covid-19 yang dilakukan pemerintah.
"Menurut saya, track kita sudah betul, baik, dari mencari vaksin. Negara lain belum cari vaksin, kita sudah ke sana ke sini cari vaksin," kata Jokowi.
Berita Terkait
-
Prabowo Lantik 11 Pejabat Baru: Ini Daftar Menteri Kabinet Merah Putih
-
Nasib Berbalik 180 Derajat: Dulu Dimusuhi, Kini Sri Mulyani Dibanjiri Simpati Karena Dicopot
-
Benarkah 'Era Jokowi' Sudah Usai? 5 Fakta Reshuffle Prabowo, Diawali Depak Sri Mulyani
-
Menteri Jokowi Didepak Prabowo: Karier Politik Budi Arie Pentolan Projo yang Terseret Kasus Judol
-
Beda Gaji Nadiem Makarim saat Jadi CEO Gojek vs Menteri Jokowi, Lebih Besar Mana?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!
-
Dikenal 'Licin!' Spesialis Pencuri Kotak Amal Masjid di Bekasi Kicep Usai Terpergok CCTV
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar