Suara.com - Kepala Sub Direktur IV Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Komisaris Besar Gembong Yudha mengungkapkan lima ribu butir ekstasi asal Belanda yang baru disita anggotanya merupakan narkoba kualitas tinggi.
Berdasarkan hasil uji laboratorium forensik terhadap barang bukti tersebut, satu butir ekstasi tersebut memiliki kandungan Methylenediozymethamphetamine sebesar 98 persen.
"Otomatis kalau ini dikonsumsi sendiri satu butir mungkin yang kalau pemula dia bisa lewat juga," kata Gembong dalam jumpa pers di Bareskrim Polri, Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (27/8/2020).
Itu sebabnya ada dugaan barang haram seberat 2,29 kilogram itu akan dioplos dulu sebelum diedarkan ke masyarakat.
"Kami mengindikasikan bahwa ini akan dilakukan pengoplosan dan akan didistribusikan ke kota-kota besar khususnya yang selama ini kita maping dari Makassar bisa dikirim ke wilayah Jawa Timur maupun dibalikkan lagi ke Jakarta," kata dia.
Menurut Gembong satu butir ekstasi dengan kandungan MDMA 98 persen kalau dioplos bisa dijadikan empat hingga lima kali lipat.
"Sehingga dari jumlah barang bukti yang ada sekarang 5.000 ini dengan kandungan MDMA 98 persen ini kalau dioplos bisa empat sampai lima kali jumlah yang ada," kata dia.
Eks anggota Polri
Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri sebelumnya menangkap empat tersangka jaringan Makassar-Belanda.
Baca Juga: Edarkan Ekstasi Asal Belanda, Doyok Sekongkol sama Eks Polisi hingga Napi
Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Wawan Munawar mengatakan tersangka Herianto alias Anto merupakan bekas anggota Polri. Dia juga pernah menjadi narapidana kasus narkoba.
Tiga tersangka lainnya, yakni Sunardi alias Doyok, Hengky Sutejo, dan Hasrul alias Ardi merupakan narapidana narkoba yang ditangani kepolisian Sulawesi Selatan.
"Awal mulai diketahui setelah adanya informasi paket narkoba dari Belanda masuk ke Indonesia melalui ekspedisi. Di resi tertulis baju pengantin," kata Wawan.
Paket ekstasi dari Belanda itu dikemas dalam koper warna biru dongker yang telah dimodifikasi. Untuk mengelabuhi petugas, koper diisi dengan gaun pengantin pria dan wanita, sedangkan ekstasinya diselipkan di bagian dindingnya.
Koper tersebut sempat tertahan di Singapura selama sehari. Kemudian bisa lolos ke Bandara Soekarno-Hatta dan di sinilah terdeteksi mesin x-ray.
"Saat dibuka, terdapat ekstasi seberat 2,29 kilogram ekstasi di dinding koper," kata Wawan.
Berita Terkait
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Gaji Kerap Nunggak, Bernardo Tavares Akhirnya Putuskan Tinggalkan PSM Makassar
-
Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Sudah Ditangkap? Misteri Hilangnya Nama Gembong Narkoba Fredy Pratama dari Situs Interpol
-
Media Belanda Sebut Mees Hilgers Cocok Bela Ajax Amsterdam, Apa Alasannya?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah