Suara.com - Politisi Partai Gerindra Arief Poyuono mengaku heran terhadap Menko Polhukam Mahfud MD yang meramalkan Indonesia akan masuk dalam jurang resesi dengan kemungkinan 99,9 persen. Menurutnya, Mahfud MD jadi menteri kompor meleduk.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menilai pernyataan Mahfud MD kontraproduktif. Bahkan pernyataan tersebut hanya membuat kegaduhan di ruang publik.
"Menteri tidak kompeten ngomong perekonomian, malah jadi kompor meleduk menakuti masyarakat dan pelaku usaha," kata Arief seperti dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Selasa (1/9/2020).
Resesi ekonomi, kata Arief, dalam pertumbuhan ekonomi hanya sekadar hitungan statistik yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik dalam bentuk indeks pertumbuhan ekonomi.
Meski data tersebut menyajikan pertumbuhan ekonomi mengalami minus, Arief menilai bisa saja bukan sebuah fakta sesungguhnya.
Pasalnya, 56,7 persen kegiatan ekonomi Indonesua bersifat under ground atau sektor informal. Sektor informal kerap kali tak terhitung oleh BPS.
"Banyak indikator sisi konsumsi masyarakat yang jadi faktor terbesar dalam pertumbuhan ekonomi tidak terhitung secara akurat," ungkapnya.
Arief mencontohkan alat pelindung diri berupa masker. Menurutnya, BPS hingga kini belum melakukan penghitungan jumlah UMKM yang memproduksi masker di masa pandemi Covid-19.
BPS hanya menghitung produksi masker dari produsen industri-industri besar. Produsen masker dari UMKM luput dari penghitungan BPS.
Baca Juga: Ekonom UI Sebut Menko Airlangga Tak Paham Resesi; Pemahamannya Nol Besar
"Jadi tolong, menteri Jokowi jangan bikin gaduh soal keadaan ekonomi nasional. Kerja saja percepat semua program penyelamatan ekonomi nasional. Jangan malah menakuti masyarakat dengan data-data yang tak benar," tegasnya.
Ramalan Mahfud MD
Mahfud MD menyebut Indonesia akan masuk dalam jurang resesi pada September. Besar kemungkinan masuk dalam resesi mencapai 99,9 persen.
Ia menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia akan anjlok pada angka minus 2,2 persen dan kemungkinan terbaik pada 0,5 persen.
"Bulan depan hampir dapat dipastikan 99,9 persen akan terjadi resesi ekonomi di Indonesia," kata Mahfud MD dikutip dari Antara.
Meski demikian, Mahfud meminta agar masyarakat tidak khawatir. Ia menegaskan, resesi bukanlah krisis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia
-
KUHAP Baru Disahkan, Ahli Peringatkan 'Kekacauan Hukum' Januari 2026: 25 Aturan Pelaksana Belum Siap
-
Kasus Kekerasan di Jakarta Melonjak, Anak-anak Jadi Korban Paling Dominan
-
LBH Jakarta Tegaskan Judicial Review KUHAP Bisa Menegasikan Marwah MK
-
KUHAP Disahkan, Masyarakat Sipil Desak Prabowo Terbitkan Perppu Pembatalan