Suara.com - Seorang napi kasus terorisme yang menghuni Lembaga Pemasyarakatan Karanganyar, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, berinisial J alias AS (34) dilaporkan meninggal dunia akibat sakit.
Saat dihubungi wartawan dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa siang, Koordinator Lapas Se-Nusakambangan dan Cilacap Erwedi Supriyatno membenarkan kabar tersebut namun dia tidak mengetahui secara pasti kronologinya.
"Saya hanya dapat laporan terkait meninggalnya napiter (napi kasus terorisme) Lapas Karanganyar tadi malam," katanya.
Saat dihubungi secara terpisah, Kepala Lapas Karanganyar Fikri Jaya Soebing mengatakan napi kasus terorisme berinisial J alias AS yang tercatat sebagai warga binaan pemasyarakatan Lapas Karanganyar sejak tanggal 9 Juli 2020 itu meninggal dunia di RSUD Cilacap pada Senin (31/8) malam.
"Dia menjalani perawatan di RSUD Cilacap sejak hari Kamis (27/8) karena sakit, mengalami gangguan pernapasan," katanya.
Menurut dia, jenazah J langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan di kampung halamannya, Colomadu, Kabupaten Karanganyar.
"Kebetulan istrinya mendampingi dia selama menjalani perawatan di rumah sakit, sehingga kami langsung lakukan penyerahan jenazah kepada pihak keluarga," katanya.
Informasi yang dihimpun ANTARA, napi kasus terorisme berinisial J alias AS yang divonis 3 tahun penjara itu meninggal dunia di RSUD Cilacap pada hari Senin (31/8), pukul 23.47 WIB, karena terkena TBC.
Jenazah J alias As dimakamkan di Kelurahan Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada hari Selasa (1/9).
Baca Juga: Meninggal di Rutan, Terduga Teroris Asal Solo Dimakamkan di Sukoharjo
Berita Terkait
-
Bom Hotel di Filipina, Penjara Seumur Hidup: Ibu di Jawa Tengah Merana Minta Anaknya Dipulangkan
-
Siapa Ali Imron? Napi Teroris, Guru Ngaji Tio Pakusadewo di Penjara: Dia Mengenalkan Kembali Saya dengan Huruf Al-Quran!
-
Profil Umar Patek, Napi Bom Bali Akhirnya Bebas Tepat saat Ledakan Terjadi di Astana Anyar
-
Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Eks Napi Terorisme, SETARA Kritik Deradikalisasi BNPT
-
BNPT Dorong Mantan Napi Terorisme Jadi Petani Kopi di Temanggung
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina