Suara.com - Premanisme Kota Solo era 1980-an sampai sekarang tak lepas dari sosok Nunggal. Selama 36 tahun terakhir, sosok ini bak hantu yang hadir pada setiap lini kehidupan premanisme Kota Bengawan.
Laki-laki yang kala muda bertubuh gempal tersebut adalah pimpinan kelompok bernama Gondhez’s (GDZ's) yang beranggotakan ribuan orang dari Solo, Karanganyar, dan sekitarnya. Daerah kekuasaannya meliputi wilayah Soloraya.
Solopos.com -- media jaringan Suara.com -- berhasil menemuinya dan mengajaknya berbincang pada Sabtu (15/8/2020) lalu. Nunggal mengaku tipikal pemimpin yang tidak hanya asal omong dan main perintah.
Dalam kehidupan gangster Solo, orang-orang tahu Nunggal selalu bersama teman-temannya dalam setiap aksi, baik sekadar touring atau saat perkelahian.
Nunggal mengaku sudah tidak ingat lagi berapa pertarungan fisik yang pernah ia lakoni selama memimpin GDZ's. Namun karena postur tubuhnya yang kekar, Nunggal selalu berhasil memenangi pertarungan itu, baik tangan kosong ataupun dengan senjata.
Panglima Tempur
Sepak terjang Nunggal dan kawan-kawan kala itu membuat lawan-lawannya segan ketika harus menghadapi Nunggal. Apalagi Nunggal memiliki puluhan orang kepercayaan yang ia sebut sebagai “panglima tempur" dan selalu siap pasang badan.
Selain itu, orang-orang kepercayaan yang ia sebut panglima itu juga mempunyai "pasukan" yang loyal dan militan dalam kehidupan gangster Solo yang keras kala itu. Mereka rela memberikan segenap jiwa dan raga untuk menjaga harga diri kelompok maupun tokoh-tokoh yang mereka ikuti.
Menariknya, Nunggal tak pernah sekali pun belajar ilmu bela diri. Ia belajar secara autodidak dari perkelahian-perkelahian yang ia hadapi. Naluri, mental dan kemampuan berkelahinya terus terasah dari satu pertarungan ke pertarungan yang lain.
Baca Juga: PKS Solo Kemungkinan Golput, DPR: Harusnya Ajak Masyarakat Aktif di Pilkada
Kebetulan sejak remaja Nunggal memang sudah sering berkelahi.
“Saat berkelahi saya lihat lawan. Mereka bawa senjata atau tidak. Kalau bawa senjata, saya pakai senjata juga. Kalau tangan kosong ya saya juga harus tangan kosong,” kata dia.
Berita Terkait
-
Kronologi Wafatnya Encuy 'Preman Pensiun': Ditemukan Istri, Langsung Dimakamkan Malam Itu Juga
-
Kasus Tewasnya Encuy Preman Pensiun, Polisi Sita Sarung dan Gantungan Baju
-
Nandi Juliawan Encuy Jualan Cireng Usai Sinetron Preman Pensiun Berakhir
-
Ditemukan Istri hingga Keluarga Tolak Autopsi, 5 Fakta Kematian Encuy Preman Pensiun
-
Aktor Preman Pensiun 'Encuy' Ditemukan Meninggal Dunia, Polisi Selidiki Dugaan Bunuh Diri
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah