Suara.com - Mantan Danpuspom TNI Mayjen (Purn) Syamsu Djalal secara terang-terangan mengungkapkan keterlibatan aparat polisi yang melakukan pelanggaran.
Syamsu mengaku sering memeriksa beberapa perkara yang melibatkan Polri dahulu kala dirinya masih menjabat sebagai ABRI.
"Saya sebagai Danpuspom ABRI dulu, Polri saya banyak periksa dulu," kata Syamsu dilansir Suara.com dari tayangan Indonesia Lawyers Club TV One, Rabu (2/9/2020).
Tokoh militer lulusan Akademi Militer Nasional tahun 1965 ini mengungkap ada banyak pelanggaran yang dilakukan aparat saat ia bekerja di Polisi Militer (POM).
"Yang banyak melakukan pelanggaran darat, laut, dan udara itu adalah polisi. Polri yang banyak melakukan. Kalau kita periksa, itu cepat dipindahkan atau dimutasikan. Yang melindungi anak buah kebanyakan itu polisi," ungkap Syamsu.
Salah satu kasus yang pernah ia saksikan adalah soal peristiwa di Trisakti tahun 1998 lalu.
"Saya pernah kasus Trisakti itu. Saya minta yang melakukan penembakan di flyover itu, saya minta senjata polisi di sana diperiksa. Saya beritahu Pak Wiranto, 'itu senjatanya serahkan kita sama POM'," kata Syamsu menceritakan kejadian Trisakti.
Syamsu mengaku waktu itu dirinya pernah sampai memberikan tinju kepada salah satu aparat yang kedapatan menerima uang di jalan.
"Saya juga dulu berani dengan polisi. Ada yang salah di jalan, saya lihat ada apa rame-rame? Saya lihat di mobilnya sudah penuh duit. Saya bilang. Kamu ada apa? Kamu memalukan ABRI. Saya tonjok, masyarakat tepuk tangan," kenang Syamsu.
Baca Juga: Kejagung Sebut Jaksa Pinangki Beli Mobil BMW X5 dari Hasil Kejahatan
Kini, Syamsu yang tengah maju sebagai Calon Gubernur Sumatera Barat ini mengaku tak memiliki keberanian tersebut.
"Tapi ya sudah, mau apa lagi? Sekarang saya enggak berani sama polisi, apalagi yang bawa senjata panjang," ujar pria 76 tahun ini.
Namun, ia kembali mengungkap soal pelanggaran yang dilakukan oleh polisi yang ia temukan selama menjabat, termasuk soal pelanggaran HAM.
"Terus terang saja, polisi yang banyak melakukan pelanggaran HAM," tandas Syamsu.
Simak pernyataan lengkap Syamsu Djalal DI SINI.
Berita Terkait
-
Masih Tinggi, 1.226 Warga di Pulau Madura Positif Covid-19
-
Kejagung Sebut Jaksa Pinangki Beli Mobil BMW X5 dari Hasil Kejahatan
-
Kepala Dibacok TNI Penyerang Polsek Ciracas, Wahyu Diguyur Uang Rp 6 Juta
-
Tragedi Polsek Ciracas: Tak Ada Imunitas Bagi Para Pelaku, Nggak Ada Cerita
-
Kodam Jaya Talangi Kerugian Warga yang Diserbu, Nanti Ditagih ke Prajurit
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Prabowo Bantah Dibayangi-bayangi Jokowi: Beliau Tak Pernah Titip Apa-apa, Ngapain Takut?
-
Didakwa Rugikan Negara Rp1,25 T, Eks Dirut ASDP Beberkan Kalkulasi Untung di Persidangan
-
Guru Besar UI Sebut Polri Wajib Diawasi Ketat! Ini Alasannya...
-
Heboh Gus Muda Ceramah 'Rokok Tauhid', Ketua MUI Murka: Penceramah Model Gini yang Bikin Rusak!
-
Puan Maharani Respons Pembatasan Titik Reses DPR: Anggaran Berpotensi Dipangkas
-
Roy Suryo Pulang dari Australia, Bawa 'Bom' Ijazah Gibran: 99 Persen Yakin Gak Punya!
-
Prabowo Sanjung Habis Jokowi: Beliau Paling Berjasa di Proyek Raksasa Lotte!
-
'Gurita Korupsi Pejabat' di DPR, Ratusan Buruh KASBI Tuntut Keadilan Pasca-Omnibus Law
-
Ungkap Alasan Undang Jokowi di Peresmian Pabrik, Prabowo: Saya Lihat Mulai Ada Budaya Tidak Baik
-
Demo di Depan Kantor Kemendikbud: Gemas Bongkar 'Dosa' Soeharto, Fadli Zon Jadi Sasaran