Suara.com - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (Kemenpan RB) meluncurkan aplikasi untuk mengawasi aparat sipil negara (ASN) dari bahaya paham radikalisme.
Aplikasi tersebut juga memudahkan kementerian dan lembaga terkait untuk mengontrol ASN yang terpapar radikalisme. Menteri PANRB Tjahjo Kumolo mengatakan, aplikasi tersebut menjadi terobosan yang diharapkan bisa memudahkan penanganan radikalisme.
Selain KemenpanRB, aplikasi itu juga digunakan oleh Pemerintah Daerah, Kementerian Agama, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Intelijen Negara (BIN), Kejaksaan Agung hingga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Diharapkan akan lebih memudahkan dalam mengontrol dan memonitor sehingga masalah berkaitan dengan radikalisme cepat selesai," kata Tjahjo dalam sebuah webinar, Selasa (2/9/2020).
Tjahjo juga berharap kalau aplikasi tersebut bisa menjaga ASN dari paparan radikalisme. Bahkan, ia pun menilai aplikasi itu bisa dimanfaatkan untuk proses rekrutmen ASN di tingkat eselon II.
"Jangan sampai dia sudah selesai menjabat di tingkat baru ketahuan," ujarnya.
Kemudian, pihaknya juga telah sepakat dengan Kemenag untuk menonaktifkan ASN yang ketahuan terpapar radikalisme.
Setelah itu, ASN akan dibina dan apabila tidak berhasil, maka sanksi yang akan berbicara.
"Ini kami lakukan berdasarkan arahan Bapak Presiden pentingnya antisipasi bangsa terhadap ancaman keamanan," katanya.
Baca Juga: ASN Terpapar Paham Radikalisme Bakal Dinonaktifkan Untuk Dibina
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota
-
Komisi III DPR Dukung Rencana Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri
-
Greenpeace Murka, Kecam Izin Baru PT Gag Nikel yang Bakal Merusak Raja Ampat
-
Terungkap! Ini yang Dicecar KPK dari Khalid Basalamah dalam Skandal Korupsi Haji
-
Atasi BABS, Pemprov DKI Bangun Septic Tank Komunal dan Pasang Biopal di Permukiman Padat
-
Benarkah Puteri Komarudin Jadi Menpora? Misbakhun: Mudah-mudahan Jadi Berkah
-
Skandal Tol Rp500 Miliar, Kejagung Mulai Usut Perpanjangan Konsesi Ilegal CMNP