Suara.com - Seorang netizen dengan akun @F..... mencoba membully putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep. Tetapi apa jadinya, malah dia sendiri yang gantian diserbu netizen yang lain.
Bermula dari ucapan @F..... yang menohok. "Enak ye jadi anak presiden. Sementara jadi rakyat biasa, laper tengah malem aje cuma bisa nahan ! Akibat stock makanan yang ada itu buat jatah makan hari besok."
Pemilik akun @mltdps menyarankan @F..... untuk pintar-pintar mengelola uang supaya bisa membeli makanan.
"Makanya duitnya buat beli makan bukan buat beli kuota. Lu bisa mati karena gak makan apa karena gak ada kuota?" katanya.
Pengguna akun Twitter @DawnGojek menambahkan: "Jangan ngomong ga bisa makan, tapi bisa ngetweet. wkwkwkwk...."
"Anak apaan sih yang ngeluh ga bisa makan, tapi bisa ngetwet? Malu sama umur bang, gak kreatif banget buat nyari duit," @Riyou_wang menambahkan lagi.
Sedangkan @cenooon menasihati @F..... tetap rajin bekerja supaya dapat penghasilan yang baik dan dengan demikian tak mudah menyalahkan orang lain jika menghadapi masalah ekonomi.
"Makanya kerja goblok, biar kalo laper ga nyalahin orang," katanya.
Pokoknya habis deh itu pemilik akun @F..... dibully sama warganet. Mayoritas warganet meluapkan uneg-uneg mereka yang kira-kira intinya menyalahkan @F..... karena dianggap terlalu gampang melemparkan kesalahan kepada orang lain atas masalahnya sendiri.
Baca Juga: Viral Video Pidato Jokowi Diedit Jadi Lagu 'Los Dol'
"Iya berarti lo pemales, orang kalo prinsip hidupnya cuma membanding-bandingkan diri sendiri, ya begini jadinya, bakalan laper terus ampe kapanpun juga. Malem tengah malem kok bandingin sama anak presiden yang pengusaha, lo udah gila??" kata @masPepppp.
Tahu sedang ramai netizen membully @F....., Kaesang mungkin menaruh kasihan padanya. Dengan sopan, Kaesang menawarkan untuk mengirimkan paket ayam goreng buat @F......
"Kak, boleh saya minta alamat rumahnya? Saya akan kirim ayam goreng yang dikirimkan langsung oleh tim @YangAyam," kata Kaesang.
Berita Terkait
-
Viral Karakter Kartun Editan AI 'Buka Suara': Kritik Kebijakan saat Banjir Sumatra
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Berapa Tarif Yakup Hasibuan? Pengacara Jokowi dalam Kasus Tuduhan Ijazah Palsu
-
Terpopuler: 7 Fakta Panas Ijazah Jokowi, Promo BRI Hemat Rp1,3 Juta
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025