News / Nasional
Senin, 07 September 2020 | 14:08 WIB
Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo bertemu delegasi Pemuda Kristen Tangsel dan Banten di Restoran Remaja Kuring, Jalan Ciater Barat Raya, Ciater, Serpong, Kota Tangsel, Kamis (27/8/2020).

Suara.com - Polikus Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana, akhirnya meminta maaf atas cuitannya yang kadung viral. Sebelumnya Panca menuliskan soal paha mulus calon wakil wali kota Tangerang Selatan.

Selain minta maaf, Panca juga menghapus cuitannya terkait hal tersebut. Adapun permintaan maaf disampaikan Panca melalui akun Twitter pribadinya @panca66 pada Senin (7/9/2020) pukul 10.57 WIB.

"Sehubungan twit pribadi saya mengenai paha mulus cawalkot Tangsel sudah terlanjur viral, dengan ini saya mendelete twit tersebut. Mohon maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung dengan twit tersebut. Memang gaya saya di twitter seperti itu. Sekali lagi mohon maaf," tulis Panca dikutip Suara.com, Senin (7/9/2020).

Sebelumnya, mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, dinilai telah melecehkan perempuan setelah ia kedapatan membahas paha perempuan bersama Politikus Partai Demokrat Cipta Panca Laksana.

Kejadian itu bermula ketika Panca Laksana dengan nama akun Twitter @Panca66 membicarakan paha Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati.

“Paha calon wakil walikota Tangsel itu mulus banget,” kicau Panca, Jumat (04/09/2020).

Cuitan Panca itu langsung direspon oleh Said Didu yang menyebut jika tidak ada gambar yang disertakan maka itu artinya bohong.

“Huzzz–no pict hoax (Huzzz-tidak ada gambar berarti hoaks-red),” tulis Said Didu komentari cuitan Panca.

Pembicaraan keduanya itu sontak viral dan membuat warganet bereaksi salah satunya datang dari Ketua DPP Bidang Eksternal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany.

Baca Juga: Minta Maaf Soal 'Paha Mulus', Panca PD: Memang Gaya Saya di Twitter Gitu

Tsamara menyebut, keduanya telah melecehkan perempuan sehingga mereka tidak bisa menyelamatkan bangsa.

"Tanpa malu melecehkan perempuan seperti ini. Lalu merasa suci, merasa bisa “menyelamatkan” bangsa ini. Jangankan menyelamatkan bangsa, menghargai perempuan saja tidak bisa," kicau Tsamara menanggapi.

Ia menambahkan, Said Didu dan Panca seharusnya mengkritik Calon Wakil Wali Kota Tangsel Rahayu Saraswati dari track recordnya bukan malah melecehkannya.

Lebih lanjut, Tsamara menilai bahwa saat terjadi pelecehan seksual, maka otak pelakulah yang bermasalah bukan korbannya.

"Ini salah satu contoh riil bahwa otak pelaku pelecehan yang bermasalah, bukan korban pelecehannya. Mbak Sara sedang nyalon jadi pejabat publik, yang dibahas malah ketubuhannya? Apa coba yang bermasalah kalau bukan otak pelaku?" imbuh Tsamara geram.

Meski demikian, cuitan Said Didu dan Panca yang sempat ditangkap layar Tsamara tersebut dianggap editan oleh sejumlah warganet.

Load More