Suara.com - Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily menyayangkan soal cuitan Said Didu dan polikus Partai Demokrat Cipta Panca Laksana soal paha mulus Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan.
Cuitan itu dinilai sangat seksis lantaran menilai bagian tubuh seseorang.
Ace berujar, seharusnya baik politikus maupun siapapun tidak boleh memandang seseorang dari bagian tubuh tertentu. Apalagi sampai mengutarakan narasi seksis, semisal yang dilakukan Cipta Panca dan Said Didu.
"Siapapun, saya kira, tidak boleh melihat seseorang melihatnya dari pendekatan tubuh dan fisik. Cara pandang seperti itu sangat seksis. Sebaiknya pandangan seperti itu dihindari," kata Ace kepada wartawan, Senin (7/9/2020).
"Tentu kami sangat menyayangkan jika seseorang masih memiliki pandangan seperti itu," sambungnya.
Didesak Minta Maaf
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPP-RI) Luluk Nur Hamidah angkat bicara soal cuitan antara Said Didu dan politikus Partai Demokrat Cipta Panca Laksana terkait paha mulus calon wakil wali kota Tangerang Selatan.
Menurut Luluk ucapan tersebut tidak pantas diutarakan, terlebih di media sosial. Meski dalam cuitannya tidak menyebut nama siapa yang dituju, bagi Luluk keduanya harus minta maaf atas ucapan yang dinilai sebagai bentuk pelecehan.
"Jadi idiom-idiom itu tidak pantas, idiom-idiom tentang tubuh tentang seksualitas itu tidak pantas. Iya sebaiknya, yang bersangkutan melakukan (minta maaf) terlepas siapapun yang dimaksud itu, gentle aja lah," kata Luluk dihubungi wartawan, Senin.
Baca Juga: Tiba-tiba Heboh Paha Mulus, Dulu Juga Pernah Ramai BH 38 B
Balasan Menohok
Sementara itu, atas cuitan Cipta Panca dan Said Didu, Calon Wakil Wali Kota Tangsel Rahayu Saraswati dalam sebuah pernyataan pers yang diterima Suara.com memberi jawaban menohok.
"Setahu saya ada dua pihak yang melakukan cuitan yang sepertinya akhirnya viral. Akun Twitter tidak saya pegang secara pribadi sebenarnya, tetapi oleh tim saya yang mengerti betul perjuangan saya soal pelecehan dan kekerasan seksual yang kerap kali terjadi di Indonesia, fisik maupun verbal bahkan lewat medsos sekalipun.
Saya menyayangkan saja dan jujur kecewa bahwa ada tokoh-tokoh politik senior yang memberikan contoh kurang baik bahkan mengobjetifikasi seorang calon pimpinan daerah.
Ya, dikatakan bahwa tidak mencantumkan nama. Maka bisa saja yang beliau maksud adalah calon wakil walikota yang lainnya, yang notabene laki-laki semua. Mungkin saja.
Namun sikap saya jelas. Tidak ada toleransi atas pelecehan seksual verbal sekalipun. Terlalu banyak perempuan mengalami dan memaklumi walaupun hal tersebut melukai kaum hawa. Saya sebagai aktivis perempuan dan anak, menyayangkan adanya kejadian ini dan para pelaku harus tahu kalau hal tersebut tidak meninggikan derajat perempuan tapi melukai martabat perempuan terutama contohnya para atlet olahraga perempuan.
Tag
Berita Terkait
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Said Didu: Menkeu Purbaya Buka Kotak Pandora Utang Era Jokowi, Angkanya Rp24.000 Triliun!
-
Gerindra Buka Suara Soal Putusan MKD: Rahayu Saraswati Segera Diproses
-
Jokowi Pecat Menteri Kritik Kereta Whoosh, Said Didu: Jadi Luhut Tahu Dong Siapa yang Bikin Busuk?
-
Plot Twist Senayan, Alasan MKD Putuskan Keponakan Prabowo Tetap Jadi Anggota DPR
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik
-
Kondisi FN Membaik Pasca Operasi, Polisi Siap Korek Motif Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Besok
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Kemensos dan Kemendikbud Harus Jelaskan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tuan Rondahaim Saragih Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Bobby Nasution: Napoleon der Bataks
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN