Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung meyakini Menkopolhukam Mahfud MD bisa bergabung dengan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Bahkan, kata Rocky, Mahfud bisa menjadi deklarator bersama eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Namun, hal tersebut diyakini Rocky Gerung bisa terjadi andaikan Mahfud berada di luar pemerintahan, tidak seperti posisinya sekarang ini.
Sebab, kata Rocky, dalam kesempatan itu, dia menilai bahwa Mahfud memiliki pola pikir yang sebenarnya sejalan dengan KAMI, yakni bersifat intelektual dan visioner.
“Sebetulnya kalau Pak Mahfud tidak berada di Istana, dia pasti jadi deklarator KAMI,” ujar Rocky Gerung seperti dikutip Hops.id--jaringan Suara.com--dari kanal Youtube Rocky Gerung Official, Selasa (8/9/2020).
Rocky Gerung melanjutkan, “Karena Beliau bisa diskursus KAMI, bisa diskursus dia."
"Kan Pak Mahfud itu hidupnya dikelilingi oleh para oportunisme, pragmatis, bajingan, kutu loncat, tukang tipu,” kata Rocky.
Namun tentu tidak demikian kondisinya dengan saat ini. Di mana Mahfud sendiri saat ini masuk ke dalam lingkungan pembantu Istana.
Singgung istilah lawas Mahfud MD
Rocky Gerung menyinggung istilah yang sempat dipakai oleh Mahfud MD pada 2012 lalu dan belakangan ramai dibahas.
Baca Juga: Nepotisme Tak Bisa Dilarang, Natalius Suruh Mahfud Jumpa Jimly Cari Nasihat
Dalam status di media sosialnya kala itu, Mahfud MD pernah mengatakan jika ‘malaikat bisa menjadi iblis ketika sudah masuk ke dalam kekuasaan’.
Di satu sisi, Mahfud MD sendiri, kata Rocky Gerung kini sudah berada di dalam lingkaran kekuasaan.
Terkait hal ini, Rocky yang mengaku bersahabat dan acap melakukan diskusi dengan Mahfud ini menyatakan kalau dia tengah dilanda kegalauan, lantaran masuk ke dalam gerombolan tak elok.
Rocky Gerung juga menilai ada kerinduan dari seorang Mahfud MD untuk kembali menggunakan pemikiran intelektualnya.
Bukan seperti saat ini yang justru tidak terlibat dalam pemikiran-pemikiran oportunisme yang hanya mengedepankan tujuan tertentu atau golongan.
“Jadi dia mungkin ada kangennya juga untuk bergabung dengan pikiran-pikiran intelektual yang tidak terbebani oleh pragmatisme yang berupaya untuk menghindari oportunisme,” kata dia.
Berita Terkait
-
Nepotisme Tak Bisa Dilarang, Natalius Suruh Mahfud Jumpa Jimly Cari Nasihat
-
Web Series Karya Tompi 'Paras Cantik Indonesia' Tayang Petang Ini
-
Kenang Abdul Malik Fadjar, Mahfud MD Ceritakan Momen Bercanda di Warung
-
Mahfud MD Sebut Tak Ada Hukum yang Halangi Nepotisme, Natalius: Bahaya!
-
Eks Mendiknas Abdul Malik Fadjar Meninggal, Mahfud: Semoga Husnul Khotimah
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Terungkap! Ini yang Dicecar KPK dari Khalid Basalamah dalam Skandal Korupsi Haji
-
Atasi BABS, Pemprov DKI Bangun Septic Tank Komunal dan Pasang Biopal di Permukiman Padat
-
Benarkah Puteri Komarudin Jadi Menpora? Misbakhun: Mudah-mudahan Jadi Berkah
-
Skandal Tol Rp500 Miliar, Kejagung Mulai Usut Perpanjangan Konsesi Ilegal CMNP
-
Tim Independen LNHAM Terbentuk, Bakal Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus 2025
-
Yusril Bongkar 'Sistem Gila' Pemilu, Modal Jadi Caleg Ternyata Jauh Lebih Gede dari Gajinya
-
Pengamat: Keberanian Dasco Minta Maaf dan Bertemu Mahasiswa jadi Terobosan Baru DPR
-
BPOM Respons Temuan Indomie di Taiwan Mengandung Etilen Oksida, Produk Masih Aman di Indonesia?
-
Kejagung Ungkap Nilai Aset Sitaan Sawit Ilegal Kini Tembus Rp 150 Triliun
-
18 WNI dari Nepal Tiba di Tanah Air Hari Ini, Dipulangkan di Tengah Krisis Politik