Suara.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan nepotisme atau dinasti politik tidak bisa dirintangi karena tidak ada peraturan hukum yang melarang soal itu.
"Mungkin kita sebagian besar tidak suka dengan nepotisme itu, oke. Nggak baguslah, kok nepotis. Tetapi harus kita katakan, tidak ada jalan hukum dan jalan konstitusi yang bisa mengahalangi orang itu berdasar nepotisme atau sistem kekeluargaan sekali pun, tidak ada," kata Mahfud dalam webinar bertema Pilkada dan Konsolidasi Demokrasi Lokal sebagaimana dilaporkan Suara.com pada Sabtu (5/9/2020), lalu.
Mahfud menambahkan di negara manapun juga tidak ada yang melarang anggota keluarga pemegang jabatan ikut mencalonkan diri ke dalam kontestasi pemilu. "Di mana-mana di seluruh dunia, mana ada orang melarang mencalonkan diri hanya karena kakaknya itu bupati."
Pernyataan mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu kemudian memantik polemik yang sebagian di antaranya tidak sependapat. Mantan komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Natalius Pigai menilai pernyataan Mahfud amat berbahaya dan bisa membuka pintu nepotisme dan serta konsekuensinya pada kerusakan sistem negara.
"Mahfud itu Menkopolhukam. Kata-kata ini berbahaya dan buka pintu nepotisme dan negara makin hancur," kata Natalius Pigai.
Natalius menilai Mahfud perlu berdiskusi dengan mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie menyangkut tata urutan landas pijak negara.
"Saya minta anda untuk menghadap Prof. Jimly minta nasihat tentang tata urutan landas pijak suatu negara. 1. Moral, 2. Etika. 3 konstitusi. 4 budaya atau norma. Konstitusi itu nomor 3 sesudah moral dan etika," kata Natalius.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia Tamrin Amal Tomagola menekankan bahwa nepotisme tidak adil lantaran memperbesar peluang segelintir orang dalam jaringan sempit teman atau orang atau kerabat dekat untuk raih sesuatu yang otomatis menggerus peluang mayoritas warga yang tidak dalam jaringan teman atau kerabat.
"Nepotisme adalah penyalahgunaan kekuasaan. Prof. @mohmahfudmd pasti tahu," kata Tamrin melalui akun Twitter @tamrintomagola.
Baca Juga: Kenang Abdul Malik Fadjar, Mahfud MD Ceritakan Momen Bercanda di Warung
Menurut mantan menteri Rizal Ramli ada tiga aspek yang merusak Indonesia serta menghambat kemajuan, di antaranya nepotisme.
"Feodalisme, korupsi, dan nepotisme yang merusak Indonesia, yang menghambat kemajuan putra-putri Indonesia yang cerdas, hebat-hebat, tapi tidak punya orang tua penguasa atau kaya," kata Rizal Ramli melalui akun Twitter @RamliRizal pada 31 Agustus lalu.
Pernyataan Mahfud yang mendapat tanggapan kritis dari berbagai kalangan disampaikan dalam webinar bertema Pilkada dan Konsolidasi Demokrasi Lokal pada akhir pekan lalu.
Menurut dia justru kalau ada larangan bagi orang maju ke pemilu hanya karena memiliki hubungan dengan pejabat, bisa terjadi pelanggaran HAM.
Menurut Mahfud tidak selamanya orang yang mencalonkan diri ke pemilu karena nepotisme selalu berniat jelek. Dia menyontohkan pengalamannya di pilkada Kabupaten Bakalan, Madura.
"Saya mau mencalonkan diri karena kakak saya memerintahkan tidak baik. Oleh sebab itu jangan saya dituduh nepotis, justru karena kakak saya ini memimpin tidak baik. Saya sebagai adiknya mencalonkan diri bukan karena nepotisme," kata Mahfud menceritakan pengalaman adik bupati yang akan menjadi peserta pilkada.
Berita Terkait
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Bongkar Habis! Mahfud MD Beberkan Kejanggalan di Balik Proyek Kereta Cepat Whoosh Era Jokowi
-
Proyek Whoosh Disorot KPK, Mahfud MD: Jokowi dan Para Menterinya Bisa Dimintai Keterangan
-
Mahfud MD Buka Kartu: KPK Bisa Panggil Mantan Presiden Terkait Kereta Cepat Whoosh!
-
Update Dugaan Korupsi Kereta Cepat: Isu KPK Ogah Usut, Mark up Hingga US$ 52 Juta?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR
-
Kronologi Guru di Trenggalek Dihajar Keluarga Murid di Rumahnya, Berawal dari Sita HP Siswi di Kelas
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti