Suara.com - Menyikapi naiknya angka positif Covid-19, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kebijakan ini diambil dengan sejumlah peraturan baru salah satunya kafe dan restoran boleh beroperasi asalkan pelanggan tidak makan di tempat.
Atas keputusan itu, Anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Fadli Zon menilai pemberlakuan PSBB lagi di DKI Jakarta adalah langkah yang tepat.
Lewat akun Twitternya @fadlizon, ia mengomentari kebijakan yang diteken Gubernur Anies Baswedan itu.
"Langkah yang tepat. Ini akibat kampanye 'new normal' yang terlalu dini," kicaunya, Kamis (10/09/2020).
Sontak, cuitan Fadli Zon tersebut langsung dijejali beragam komentar dari puluhan warganet.
"Kapan pintermu Zon?" sergah pemilik akun @adityaaba****
"Tidak perlu heran. Apapun yang dilakukan @aniesbaswedan tetap baik dimatamu @fadlizon. Termasuk demo yang tidak penting dan deklarasi deklarasian," timpal pemilik akun @miantuasi*****
Sebelumnya, Fadli Zon juga menyentil pemerintah pusat akibat akses WNI ke 59 negara lain ditutup.
Baca Juga: Identitas Pasien Corona Bunuh Diri Lompat dari Tower Wisma Atlet
"Dulu menolak lockdown, kini kita di-lockdown dunia. Orang Indonesia ditolak di 59 negara dunia," cuit Fadli, Rabu (09/09/2020).
Pendapat Fadli itu juga mendapat reaksi dari banyak warganet di mana ada yang setuju, ada pula yang tidak.
"Alhamdulillah, semoga Indonesia diembargo ditolak semua negara asing. Sudah nunggu momen ini sejak lama, semoga dengan cara begini potensi Indonesia makin berkembang, kreatif, mandiri, ulet, tangguh. Indonesia bisa dan mampu maju dengan berdiri di kaki sendiri, jangan takut," tulis pemilik akun @mayasu****
"Itu semua disebabkan kebijakan pemerintahan Jokowi yang tidak punya arah yang jelas, dia hanya mengandalkan buzzer untuk mengatasi segala persoalan negara," timpal @panglima_****
"Yang dibutuhkan 59 negara itu bukan influencer ataupun buzzer pemerintah!!! Tetapi bisa gak pemerintah dengan konsisten menurunkan angka penyebaran virus corona. Setiap bikin statment selalu saja kontradiktif bisa-bisa nambah lagi negara lain yg melarang WNI masuk!!!" sambar @Fadlipe****
Berita Terkait
-
Pakar Virologi: Mutasi Virus Corona Tak Pengaruhi Keampuhan Vaksin
-
Evi Novida Positif Corona, Ketua KPU Jelaskan Riwayat Perjalanan
-
Cegah Covid-19, Mahasiswa UMM Buat Sabun Cuci Tangan Pakai Lerak
-
Kepala Dinas Sosial Batam Hasyimah Nyat Kadir Terkonfirmasi Positif Corona
-
Patuhi Protokol, Begini Tips Aman Makan di Restoran selama Pandemi Covid-19
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!