Suara.com - Kemarin, Sabtu (12/9/2020), jam 11.30 WIB, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain mengeluhkan penerapan protokol kesehatan dalam pesawat Lion Air rute Pekanbaru ke Batam.
Dia mengeluhkan tidak ada jarak antar tempat duduk penumpang pesawat yang digunakannya dan dia membandingkan pengalaman beberapa waktu sebelumnya ketika menggunakan jasa maskapai penerbangan lain yang menerapkan pembatasan jarak fisik di kursi pesawat.
"Naik Garuda penumpang berjarak dalam pesawat. Naik Citi Link juga sama penumpang berjarak duduk dalam pesawat. Hari ini naik Lion dari Pekanbaru ke Batam, penumpang full dan duduk tanpa jarak sama sekali. @KNKT_dephub dan @kemenhub151 apakah Lion memang istimewa atau aturan dicabut?" kata Tengku dalam Twitter @ustadtengkuzul, kemarin.
Dia mempertanyakan tanggungjawab otoritas pengawasan penerbangan terhadap penerapan protokol kesehatan di dalam pesawat di tengah pandemi Covid-19.
"Katanya diwajibkan jaga jarak. Lha giliran di pesawat hitungan jam sebelahan dengan orang lain. Jaga apanya...? Woi... Siapa yang mengizinkan seperti ini? Apakah ini semua salah Anies atau salah Khilafah...?" kata Tengku.
Ketika dihubungi Suara.com untuk menanyakan bagaimana penjelasan awak pesawat Lion Air pada waktu itu, Tengku mengatakan: "tidak ada penjelasan apa-apa seolah olah tidak ada masalah sama sekali. Seolah semuanya berlaku normal saja. Padahal beberapa hari sebelumnya saya naik Citi Link berjarak semua bangku duduknya."
Tengku berharap protokol kesehatan benar-benar dilaksanakan oleh semua maskapai penerbangan, tanpa kecuali, demi meminimalisir penyebaran Covid-19 dan dampaknya yang makin mengkhawatirkan.
"Saya berharap pemerintah dan semua maskapai wajib taat aturan negara dalam penanganan Covid. Jangan ada anak emas yang boleh melanggar aturan jika benar aturan duduk berjarak di pesawat memang ada," katanya.
Suara.com juga menghubungi Lion Air melalui Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro untuk meminta tanggapan atas keluhan soal tidak adanya pembatasan jarak fisik di kursi pesawat. Danang belum dapat lebih jauh menanggapi keluhan tersebut, dia akan menindaklanjutinya terlebih dahulu dengan mencari tahu informasi dari lapangan.
Baca Juga: Wisatawan Berdesakan Motret Jenasah di Toraja, Warganet: Hati-hati Corona
Protokol kesehatan di bandara dan pesawat harus ketat
Protokol kesehatan pencegahan virus Covid-19 harus lebih ketat lagi dilaksanakan di bandara maupun di dalam kabin pesawat menyusul dibukanya kembali penerbangan komersil oleh pemerintah agar tidak terjadi lonjakan kasus positif, demikian dikatakan dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan.
"Pelonggaran bolehnya penerbangan penumpang komersial harus diikuti dengan langkah-langkah terkoordinasi di bandara dan di dalam kabin pesawat sehingga semua langkah pencegahan penularan COVID-19 dapat dijamin optimal," kata Ketua Perdospi Wawan Mulyawan dalam keterangan tertulis.
Pencegahan penularan virus di bandara dan kabin pesawat harus menjadi program utama dari seluruh otoritas penerbangan termasuk juga sosialisasi yang terus menerus dan penegakan hukum.
Dia mengatakan kedisiplinan terhadap penerapan protokol kesehatan harus dilakukan baik itu dari penumpang atau masyarakat dan juga pihak otoritas pemerintah.
Wawan merekomendasikan agar Kementerian Kesehatan memperkuat sumber daya di Kantor Kesehatan Pelabuhan di bandara yang beroperasi baik dalam bentuk jumlah SDM, kompetensi, dan juga peralatan.
Berita Terkait
-
Sikap PKB Usai Kiai Ma'ruf Amin Pilih Jalan Uzlah
-
Tak Hanya MUI, KH Maruf Amin Juga Mundur dari Ketua Dewan Syuro PKB, Ini Alasannya
-
Maruf Amin Ajukan Pengunduran Diri dari Jabatannya di MUI, Ada Apa?
-
Soal Fatwa MUI Rumah dan Sembako Tak Boleh Dipajaki, DPR Siap Tanya Menkeu: Sudah Jadi Masukan?
-
Respons Fatwa MUI, Rano Karno: Aneh Memang, Sudah Bayar Pajak Tanah Bangun Bayar Lagi
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Bupati Aceh Tamiang Minta Arahan Menhut soal Pemanfaatan Kayu Sisa Banjir Bandang
-
Detik-detik Puting Beliung di Bogor Terbangkan Sayap Pesawat 300 Meter hingga Timpa Rumah Warga
-
Ribuan Buruh KSPI Demo di Monas, Tuntut Dedi Mulyadi Kembalikan Kenaikan UMSK Jabar
-
Pilunya Bupati Aceh Utara: Warga Kami Hanyut tapi Tidak Viral, Presiden Belum Pernah Hadir!
-
4.839 Rumah Hilang, Bupati Aceh Tamiang Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap
-
Malam Tahun Baru 2026 di Jakarta Usung Doa Bersama dan Donasi Korban Bencana
-
Erros Djarot: Taufiq Kiemas Sosok Paling Gigih Dorong Megawati jadi Pemimpin Indonesia
-
Butuh Alat Berat, Bupati Aceh Tamiang: Petani Kami Nekat Tetap Menanam Meski Sawah Tertimbun Lumpur
-
Tak Ada Toleransi, Polda DIY Cabut Seluruh Izin Pesta Kembang Api di Jogja
-
Pramono Anung Putihkan 6.050 Ijazah Warga Jakarta, Ada yang Tertahan hingga 17 Tahun