Suara.com - Pemerintah Bangladesh akan memberikan bantuan kredit untuk pengadaan ponsel bagi siswa tidak mampu, merespon kebijakan kelas online akibat pandemi virus corona. '
Menyadur Anadolu Agency, Senin (14/9/2020), otoritas perguruan tinggi mencatatkan puluan ribu mahasiswa tak memiliki ponsel dan menjadi sasaran untuk program kredit ini.
Badan pengatur perguruan tinggi, University Grants Commision (UGC) telah mengantongi sekitar 23 ribu informasi siswa yang tak tidak memiliki smartphone.
"Hingga 9 September 2020, kami telah memiliki daftar 23.587 mahasiswa dari 38 universitas negeri untuk pinjaman ini," ujar Kamal Hossain, direktur UGC.
Melalui kredit ponsel ini, sambung Kamal, pihaknya akan memberikan pinjaman tanpa bunga senilai USD 119 atau sekitar Rp 1,7 juta, hingga USD 178 atau sekitar Rp 2,6 juta kepada para mahasiswa yang membutuhkan.
"Siswa akan menikmati relaksasi membayar pinjaman kapan saja selama masa pendidikan mereka," beber Kamal.
Selain itu, UGC juga akan menyediakan pake internet bulanan khusus seharga USD 1,19 atau sekitar Rp 17 ribu bagi para siswa, guna memastikan partisipasi optimal dalam kelas online.
"Kami berharap presensi mahasiswa di kelas online terus meningkat setelah peluncuran paket internet baru," katanya.
Mahasiswa belakangan mulai menyuarakan keprihatinan tentang keadilan dalam menyiapkan daftar murid yang membutuhkan.
Baca Juga: Tuntut Kucuran Dana, Ribuan Tenaga Medis Belgia Turun ke Jalan
"Hampir satu bulan lalu kami diberikan formulir yang ahrus diisi nama, nomor telepon, alamat email, dan pendapatan tahunan ayah," ujar Md. Hasib, mahasiswa jurusan pemasaran tahun kedua.
Hasib menyebut akan lebuih baik jika pihak berwenang mengumpulkam formulir hanya dari siswa yang membutuhkan.
"Namun, saya menghargai inisiatif ini dan berharap otoritas universitas kami serta UGC memulai proses ini secara adil tanpa nepotisme," imbuhnya.
Di tengah wabah virus corona yang menghantam India, kegiatan akademik di Bangladesh telah ditangguhkan sejak 17 Maret guna menekan sebaran infeksi di kalangan pelajar.
Pihak berwenang di institusi akademik termasuk universitas, telah beralih ke kelas online pada April lalu.
Pembelajaran jarak jauh mulai efektif sejak Mei, kendati demikian masih banyak siswa di seantero negeri yang kesulitan untuk mengakses kelas online karena terhalang fasilitas, terutama bagi penduduk daerah terpencil.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Program MBG Terancam Krisis Ahli Gizi, Pemerintah Janjikan Status PNS dan Percepatan Sertifikasi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat