Suara.com - Identitas mayat laki-laki yang ditemukan di dalam toko karpet yang terbakar di kawasan Gang Siku, Jalan Veteran, Rang Kayo Hitam, Kecamatan Pasar, Kota Jambi, pada Minggu (13/9) akhirnya terkuak.
Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Suhardi mengatakan, sosok mayat tersebut bernama M Arifin Daud (47), warga RT 10, Kasang Jaya, Kecamatan Jambi Timur yang merupakan salah satu karyawan toko karpet yang terbakar tersebut.
Arifin merupakan karyawan toko karpet tersebut dan sebelum terjadi kebakaran, dia dipecat dari pekerjaannya oleh pemilik toko yang menjual berbagai jenis karpet dan tikar.
Sebelumnya, warga dan pedagang di sekitaran Gang Siku, Jalan Veteran, Rang Kayo Hitam, Pasar Jambi, Senin (14/9) dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat di lokasi terjadi kebakaran.
Sesosok mayat tersebut merupakan korban kebakaran toko penjual karpet yang terjadi pada Minggu (13/9).
Polisi yang menemukannya jenazah Arifin berawal dari kecurigaan warga sekitar, yang mencium aroma tidak sedap dari dalam ruko.
Curiga dengan bau tersebut, warga langsung menghubungi pihak Kepolisan Sektor Pasar Jambi, dan petugas langsung melakukan evakuasi.
Proses evakuasi berlangsung lebih dari satu jam, dengan menggunakan gergaji mesin.
Setelah berhasil diturunkan dari lantai dua tuko tersebut jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi dan kasusnya kini masih dalam tahap penyelidikan guna mengetahui penyebab kematiannya apakah ada unsur bunuh diri dengan cara membakar toko dan isinya atau lainnya.
Baca Juga: Rumah Gelap usai Suami Wafat, Kronologi Mayat Janda Tanpa Busana Ditemukan
Untuk kasus ini Polresta Jambi menyerahkan kasus itu kepada Polsek Pasar guna melakukan penyelidikan atas temuan mayat laki-laki di toko karpet yang terbakar tersebut. Dan untuk informasi dan perkembangan kasus tersebut akan ditangani oleh Polsek Pasar Kota Jambi. (Antara)
Berita Terkait
-
Fakta Baru Mayat di Cikupa: Diduga Tewas Sepekan, Dibungkus Plastik dan Karung
-
Mayat Membusuk Terbungkus Plastik Ditemukan di Kebun Pisang Cikupa, Polisi Buru Identitas Korban
-
Sempat Jadi Tontonan Warga! Mayat Pekerja Ditemukan Kaku di Bak Kontrol Pompa Air Patung Kuda Monas
-
Misteri Mayat Pria Terikat di Tol Jagorawi Terkuak! Siapa Sosok Ujang Adiwijaya?
-
Tangan dan Mulut Terikat! Polisi Ungkap Kronologi Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Tol Jagorawi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri
-
KPK Periksa Lagi Bos Maktour Usai Penyidik Pulang dari Arab, Jadi Kunci Skandal Kuota Haji
-
Buntut Kayu Gelondongan di Banjir Sumatra, Puan Bicara Peluang Revisi UU Kehutanan