Suara.com - Hari Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan diperingati oleh umat Hindu Bali pada hari Rabu, 16 September 2020 dan Sabtu, 26 September 2020. Perlu diketahui, terdapat tradisi unik Hari Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan.
Pada hari raya tersebut, masyarakat Hindu melangsungkan berbagai tradisi unik sebagai rangkaian Galungan dan Kuningan. Wisatawan juga dapat menonton tradisi unik Hari Raya Kuningan atau Hari Raya Galungan secara langsung.
Perayaan ini sayang untuk dilewatkan sebab merupakan momen 210 hari sekali. Berikut merupakan tradisi unik Hari Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan:
1. Memunjung
Tradisi unik yang pertama adalah Memunjung. Ini merupakan tradisi mengunjungi kuburan dengan membawa sesajen seusai melaksanakan sembahyang di pura pada Hari Raya Galungan.
Jika jasad masih dalam kubur dan belum dilaksanakan upacara Ngaben, keluarga wajib untuk mengunjungi makam sanak saudaranya. Keluarga mengunjungi makam sembari memanjatkan doa agar roh dapat tenang di alam baka. Jasad yang belum dilaksanakan upacara Ngaben, menurut kepercayaan umat Hindu masih belum menyatu dengan Ida Sang Hayang Widhi.
Perang Jempana dilaksanakan pada Hari Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan yang dilakukan setiap 210 hari. Perang Jempana ini dilakukan dengan cara penduduk mengusung tandu atau jempana yang berisi sesajen dan simbol Dewata. Puncak dari tradisi ini adalah Ngambeng Jemapana atau atraksi saling dorong antar warga dengan diringi oleh tabuhan gong balaganjur.
Setelah berakhir, pemuka agama akan memercikkan air suci ke warga. Para dewa dilambangkan dengan uang kepeng serta benang tridatu yang dikeluarkan dari jempana dan kemudian akan dikembalikan ke dalam Pura.
Baca Juga: Perayaan Hari Raya Galungan di Tengah Pandemi Covid-19
3. Ngurek
Tradisi ini mirip dengan atraksi debus yang menggunakan senjata tajam untuk melukai diri sendiri ketika peserta Ngurek sedang dalam kondisi kerasukan. Tradisi ini dikenal sebagai Ngunying yang dipercaya sebagai manifestasi pengabdian pada Sang Hyang Widhi.
Atraksi ini berasal dari kata Urek yang berarti melubangi atau menusuk. Senjata yang biasa digunakan dalam tradisi ini adalah keris, tombak, atau senjata tajam lainnya.
Tradisi Ngelawang Barong ini dipercaya dapat menolak bala, mengusir roh jahat dan melindungi penduduk dari wabah penyakit. Menurut kepercayaan Hindu, Barong merupakan lambang dari perwujudan Sang Banas Pati Raja yang melindungi manusia dari bahaya. Berasal dari kata 'Lawang' yang berarti pintu. Ngelawang dilakukan dengan mengarak barong bangkung dari rumah ke rumah sambil diiringi suara gamelan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Revolusi Digital GM FKPPI: Kaderisasi Kini Berbasis AI, Fokus Cetak Kualitas
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden
-
Hujan Deras Jumat Sore, Warga Pela Mampang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Ada yang Mencapai 60 Cm