Suara.com - Keluarga mendiang Hendri Alfreet alias Otong (38), warga Batam, yang tewas saat ditahan di Polresta Balerang, masih menanti keadilan.
Salah satu perwakilan keluarga, Mega Bakary, menyebut bahwa Otong sempat dipukuli oleh polisi dalam kondisi wajah dan bibir ditutup lakban.
Kepergian Otong jelas menorehkan luka di hati keluarganya. Bagaimana tidak, Otong dikabarkan meninggal dunia saat ditahan polisi dan kepalanya malah dibungkus oleh lakban plastik.
Dugaan kekerasan yang dilakukan oleh pihak kepolisian itu disampaikan supir speed boat bernama Nding yang mengantarkan Otong dan sejumlah anggota polisi. Tepatnya pada 8 Agustus 2020, Otong dibawa oleh polisi untuk mencari barang bukti setelah sebelumnya ditangkap atas kasus narkoba.
Kala itu ia dibawa ke suatu daerah dari Pelabuhan Sekupang.
"Saat itu Pak Nding melihat kondisi kakak saya yang tidak lagi kuat untuk berdiri, tidak kuat lagi untuk berjalan karena di area kakinya itu terdapat lebam dan memar," kata Mega, dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (16/9/2020).
Pemandangan serupa sempat disaksikan istri Otong, di mana kakinya tampak memar dan lebam serta terdapat darah.
Saat tengah menyetir speed boat, Pak Nding mendengar suara Otong tengah dipukul di bagian wajahnya. Saat itu, masih menurut Mega, Pak Nding sempat heran karena Otong tidak mengeluarkan suara apa pun saat dipukuli.
"(Pak Nding) Sempat bertanya-tanya, kuat sekali si Otong ini sampai diam. Rupanya kakak saya ditutup mukanya dan mulutnya dilakban bening," ungkap Mega.
Baca Juga: Hidayat Nur Wahid Tanggapi Pembacokan Imam Masjid, Denny Siregar Buka Suara
Keesokan harinya, pihak keluarga sempat dihubungi pihak Polresta Balerang untuk menjenguk Otong sembari diminta membawa pakaian dan identitas. Tak disangka sesampainya di sana, pihak keluarga malah diberitahu kalau Otong sudah meninggal dunia.
Pihak keluarga kemudian mendatangi Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam untuk melihat sosok Otong terakhir kalinya. Di sana mereka malah dikagetkan dengan kondisi tubuh Otong. Pasalnya, kepala Otong sudah terbungkus lakban plastik dan juga tubuh yang penuh memar.
Hingga saat ini pihak keluarga masih mencari kebenaran atas apa yang dialami Otong. Bahkan Mega menyebut pihak keluarga belum mendapatkan hasil autopsi.
"Selanjutnya, oke lah, kakak saya ini organ tubuh yang dikatakan (di) media sudah rusak, tapi kan tidak mungkin dalam kurang dari 24 jam pecandu ini bisa mati," ujarnya.
"Kan (bisa saja) beliau kesakitan atau apa, jam satu malam masih melihat beliau, pas jam tujuh pagi, meninggal, kami dikabarkan jam satu siang. Itu yang menjadi pertanyaan-pertanyaan kami yang sampai sekarang belum terjawab," tuturnya.
Sementara itu, sebelumnya pihak kepolisian dari Polresta Barelang, Batam, mengklaim tidak tahu jika Hendri Alfreet Bakari alias Otong tewas dengan kepala dibungkus lakban.
Berita Terkait
-
Hidayat Nur Wahid Tanggapi Pembacokan Imam Masjid, Denny Siregar Buka Suara
-
Banyak Calon Tunggal di Pilkada 2020, Mardani: Tanda Sakitnya Demokrasi
-
Fraksi PKS: Pemerintah Gagal Capai Target
-
PKS Usulkan Calon Pengganti Andi Mirza Riogi di Barru, Ini Orangnya
-
Hasil Survei Dampak Kebijakan Permenhub Terhadap Pengendara Ojol
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf