Suara.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut jumlah kasus meninggal akibat Covid-19 meningkat 25 persen dari seminggu sebelumnya.
"Selama satu minggu terakhir ini rata-rata jumlah kasus meninggal adalah 105 kasus atau meningkat sebesar 25 persen dibandingkan seminggu sebelumnya," ujar Wiku dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (17/9/2020).
Wiku mengatakan, secara persentase rata-rata kasus meninggal meningkat dari 3 persen menjadi 7 persen pada minggu ini.
Sehingga angka kasus kematian di bulan September perlu menjadi perhatian.
"Secara persentase rata-rata kasus meninggal juga meningkat dari 3 persen pada minggu lalu menjadi 7 persen pada minggu ini. Artinya sejak bulan September angka kematian akibat covid perlu menjadi perhatian," ucap dia.
Wiku menuturkan dilihat dari kelompok usia, 80 persen total kasus kematian berasal dari kelompok usia 45 tahun.
Sehingga kelompok usia 45 tahun harus tetap menjaga kesehatan dan meminimalisir kegiatan di luar rumah.
"Ternyata 80 persen dari total kasus kematian berasal dari kelompok usia di atas 45 tahun. Kelompok usia ini harus benar-benar menjaga kesehatan dan sebisa mungkin tidak berkegiatan di luar rumah dan tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat," ucap dia.
Kata Wiku, jika kelompok berusia di atas 45 tahun harus melakukan aktivitas di luar rumah, tetap harus menerapkan protokol kesehatan dan menghindari menggunakan transportasi umum.
Baca Juga: Sepekan PSBB Berjalan, Kasus Positif Covid-19 Kota Serang Naik 15 Persen
"Jika terpaksa keluar rumah harus benar terapkan protokol kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak, dan rajin cuci tangan. Hindari menggunakan transportasi umum untuk mencegah penularan," kata Wiku.
Selain itu, Wiku menyebut kelompok usia produktif juga yakni 19 tahun sampai 45 tahun, juga harus tetap menerapkan protokol kesehatan saat aktivitas di luar rumah.
Sebab secara persentase, kelompok usia produktif paling banyak terkonfirmasi Covid-19
"Sebagai kelompok usia produktif dan mobilitas tinggi, serta frekuensi interaksi sosial juga tinggi berpotensi menjadikan mereka sebagai carrier yang bisa tularkan covid kepada keluarga kerabat atau kelompok orang-orang yang rentan," ucap Wiku.
Kelompok usia ini harus benar-benar jaga diri dengan terapkan protokol kesehatan saat bekerja atau ketika keluar rumah. Dan saat tiba di rumah harus bersihkan diri sebelum berkomunikasi dengan kelompok usia rentan di rumah," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?